Senin 04 Nov 2019 16:12 WIB

Makkah akan Bertransformasi Menuju Smart City

Transformasi menuju smart city bagian dari peningkatan layanan.

Rep: Febryan A/ Red: Nashih Nashrullah
Foto udara Gedung Jamarat tempat tiga pilar jumrah berada dengan latar Kota Makkah dari kejauhan, Senin (12/8).
Foto: Amr Nabil/AP
Foto udara Gedung Jamarat tempat tiga pilar jumrah berada dengan latar Kota Makkah dari kejauhan, Senin (12/8).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Gubernur Makkah sekaligus Ketua Komite Haji Arab Saudi, Pangeran Khalid Al-Faisal, mengatakan Makkah dan semua situs suci di sana akan dibangun menjadi smart city.

Pengerjaan akan dimulai tahun ini atau tepat seusai musim haji 2019. Pangeran Khalid mengatakan, Komisi Kerajaan telah mencapai konsensus tentang studi awal untuk pengembangan menuju smart city tersebut. Kajian teknisnya dilaporkan sudah tuntas.

Baca Juga

"Segera setelah musim haji ini, kami akan mulai membangun model pengembangan di Mina, yang mencakup perumahan dan perkemahan," kata Pangeran Khalid pada Agustus lalu sebagaimana dikutip dari laman salaamgateway.com, Senin (4/11).

Pangeran Khalid mengatakan, proyek di Mina akan tuntas pada 2020. Namun ia akan melihat terlebih dahulu hasilnya sehingga bisa memberian tambahan jika belum sesuai target awal.

"Pengembangan situs akan berlanjut sampai Makkah dan situs suci untuk dijadikan smart city dan akan selesai dalam beberapa tahun mendatang", kata Pangeran Khalid. Namun, ia tak menyebut secara rinci smart city seperti apa yang akan diwujudkan di tanah suci itu.

Adapun untuk ibadah haji tahun ini, Kementerian Media Arab Saudi mengaku sudah menerapkan sejumlah teknologi cerdas. Pemanfaatan teknologi itu berupa layanan digital dan aplikasi seperti “Hajj and Umrah Navigator” dan “Health and Our Rituals”.

“Proyek yang baru-baru ini diluncurkan Kementerian Haji dan Umrah meliputi platform haji yang cerdas, inisiatif pengawasan layanan untuk meningkatkan layanan bus dan tempat tinggal. Program pengelompokan haji yang menggunakan sistem elektronik juga dimanfaatkan untuk mengelola dan memantau semua jamaah," kata Kementerian Media.

  

 

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement