IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Pemerintah Arab Saudi telah menandatangani perjanjian haji 2020 dengan tiga negara yaitu Indonesia, Turki dan Yordania. Menteri Haji dan Umrah Saudi, Dr Mohammed Saleh bin Taher Benten, menyepakati perjanjian itu dengan utusan dari masing-masing negara.
Dari Indonesia diwakili Menteri Agama Indonesia, Fachrul Razi. Selanjutnya dari Turki ditandatangani bersama Kepala Urusan Agama Turki Dr Ali Arbash, serta Menteri Awqaf Yordania, Urusan Islam dan Situs Suci, D Ahmed Ahmad Al Khalayleh.
Dilansir di Arab News, Rabu (4/12), penandatanganan dengan tiga delegasi negara untuk musim haji 2020 mendatang itu menyangkut masalah tentang kedatangan jamaah dan menyediakan semua keperluan bagi pengunjung untuk menjalankan ibadah mereka
Pada kesempatan itu, Benten juga membahas soal layanan dan fasilitas yang ditawarkan kepada jamaah. Benten mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, semua orang Saudi dengan bangga melayani jamaah dan pengunjung. “Upaya itu sejalan dengan arahan dari Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi, mengatakan Saudi akan membangun 60ribu toilet bertingkat di Mina.
Rencana ini terungkap dalam pembahasan MoU Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441H/2020M antara Menteri Agama Fachrul Razi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh bin Thahir Benten di Makkah.
“Saudi akan membangun 60 ribu toilet bertingkat di Mina untuk semua negara. Menteri Agama Fachrul Razi sudah menyampaikan permintaaan ke pihak Saudi agar kawasan tenda yang biasa ditempati jamaah haji Indonesia didahulukan pembangunan toilet bertingkatnya,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis usai mendampingi Menag Fachrul dalam penandatanganan MoU Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441H/2020M di Makkah, Senin (02/12) malam.
Menurut Sri Ilham, pembangunan toilet di Arafah dan Mina memang menjadi salah satu usulan Indonesia yang dibahas bersama Kementerian Haji dan Umrah. Keberadaan toilet bertingkat yang telah dibangun di Muzdalifah terbukti dapat mengurangi antrian.
“Karenanya, kami berharap toilet bertingkat juga dibangun di Arafah dan Mina guna meningkatkan kenyamana jemaah haji dan mengurangi antrian,” tutur Sri Ilham.
Selain perbaikan fasilitas di Mina, berikut ini sejumlah usulan Indonesia dalam Pembahasan MoU Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441H/2020M. Di antaranya, penundaan biaya penerbitan visa jamaah haji Indonesia, penghapusan gelang tangan barcode jamaah, layanan fast track untuk seluruh jamaah haji, perluasan Program Iyab untuk seluruh kloter, dan penempatan jamaah haji di Armuzna berdasarkan zonasi di Makkah, dan transportasi jamaah di Mina.