Selasa 28 Jan 2020 06:25 WIB

Gerakan Save Their Umrah Lapor ke Wapres

Wapres mendukung gerakan Save Their Umrah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Gerakan Save Their Umrah Lapor ke Wapres. Foto: Ketua Dewan Pembina Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) Fuad Hasan Masyhur usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (27/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gerakan Save Their Umrah Lapor ke Wapres. Foto: Ketua Dewan Pembina Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) Fuad Hasan Masyhur usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (27/1).

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA-- Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Senin (27/1). Dalam pertemuan tersebut, Forum Sathu menyampaikan rencana gerakan 'Save Their Umrah' atau gerakan memberangkatkan jamaah korban penipuan First Travel untuk ibadah umrah.

Ketua Dewan Pembina Forum Sathu Fuad Hasan Masyhur mengatakan target gerakan ini adalah memberangkatkan 1000 jamaah haji pada tahun ini. Menurutnya, pemberangkatan pertama umrah korban First Travel ini sudah dilakukan pada 1 Januari 2020 lalu, dan menyusul pemberangkatan kedua pada 30 Januari mendatang.

Baca Juga

"Jadi untuk saat ini kami menyiapkan sekitar 1000. Tapi sampai sekarang kami masih menanti. Ini adalah pemberangkatan kedua pada nanti 30 (Januari)," ujar Fuad Hasan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (27/1).

Namun, Fuad mengatakan, ada kriteria-kriteria jamaah korban First Travel yang bisa mengikuti gerakan pemberangkatan umrah tersebut. Pertama, kata Fuad, jamaah yang memiliki tingkat ekonomi yang sulit, dan kedua, jamaah minimal berusian 65 tahun pada 2015.

"Insya Allah kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan benar-benar orang yang tidak mampu. Jadi kami meminta maaf kepada masyarakat yang tingkat golongan ekonominya baik, belum bisa kami membantu," ujar Fuad.

Fuad menyadari keterbatasan gerakan sosial Save Their Umrah ini yang terbatas kriterianya karena keterbatasan jumlah kuota pemberangkatan. Ini kata, Direktur Utama Maktour tersebut, karena Forum Sathu memiliki keterbatasan untuk memberangkatkan seluruh korban penipuan First Travel.

"Kami minta pengertian dari masyarakat tidak mungkin sejumlah 63 atau 67 ribu kami bisa memberangkatkan, karena ini adalah dana dari kami sebagai inisiator kami bertujuh ini," ujarnya.

Gerakan 'Save Their Umrah' ini diketahui diinisiasi oleh Fuad Hasan Masyhur (dewan pembina Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) sebagai ketua pembina, Baluki Ahmad (ketua umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji) sebagai anggota pembina, Magnatis Chaidir (ketua umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan In-bound Indonesia) sebagai anggota pembina, serta Asrul Aziz Taba (ketua umum Kesatuan Travel Haji Umrah Indonesia) sebagai anggota dewan pembina.

Sedangkan pengurus 'Save Their Umrah' diketuai Ali M Amin (wakil ketua Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji), Muharom Ahmad (sekjen Permusyawaratan Antar Syarikat Travel Umrah dan Haji) sebagai sekretaris, dan Artha Hanif (ketua harian Permusyawaratan Antartravel Umrah dan Haji Indonesia) sebagai bendahara.

Menurut Fuad, Wapres Ma'ruf Amin juga mendukung gerakan tersebut.

"Beliau sangat senang sekali liat gerakan yang kami lalukan dan beliau akan mensupport seandainya ke depan kalau ada kesulitan. Minimal dengan kehadiran kami di sini support moral sudah hal yang sangat biasa," ujarnya.

Fuad juga mengatakan, gerakan Save Their Umrah ini juga terbatas untuk korban First Travel, dan belum menyentuh korban penipuan travel penyelenggara lainnya seperti Abu Tours. Ia melanjutkan, korban First Travel yang dilayani juga saat ini terbatas untuk korban di Jabodetabek.

"Khusus yang sudah punya ketetapan hukum yaitu first travel. Karena sudah ada keputusan hukum. Jadi kami membantu korban-korban.

Khusus sementara baru Jabodetabek, jadi masyarakat jangan salah persepsi. Kami punya keterbatasan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement