Senin 24 Feb 2020 06:56 WIB

AASI Jelaskan Kontribusi Bisnis Produk Asuransi Umrah

Produk asuransi syariah perjalanan umrah memberikan kontribusi untuk perusahaan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Muhammad Hafil
AASI Jelaskan Kontribusi Bisnis Produk Asuransi Umrah. Foto: Ilustrasi Asuransi Syariah
Foto: Republika/Prayogi
AASI Jelaskan Kontribusi Bisnis Produk Asuransi Umrah. Foto: Ilustrasi Asuransi Syariah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pada awal 2020 ini, beberapa perusahaan asuransi sudah mulai meluncurkan produk baru, seperti asuransi umrah dan haji. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman menjelaskan, produk Asuransi Syariah Perjalanan Umrah (ASPU) dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan perusahaan.

"Dengan total jamaah sekitar satu juta per tahun, dengan kontribusi minimal Rp 50 ribu per jamaah per perjalanan, setahun terakumulasi minimal Rp 50 miliar," jelasnya saat dihubungi Republika, Ahad, (23/2).

Baca Juga

Sekilas, kata dia, angkanya tidak terlalu besar. Hanya saja derivatif dari ASPU ini bisa berupa rider atau tambahan manfaat atas jaminan yang ada, maupun perluasan jaminan.

"Misal jaminan asuransi syariah rumah tinggal atau kendaraan selama ditinggal umrah," ujarnya. Di sisi lain, kata dia, berbagai jaminan yang diberikan ASPU relatif mudah dikontrol.

"Dengan faktor risiko rendah menengah. Sehingga masih memungkinkan potensi profit, baik untuk perusahaan atau ujrah, maupun Dana Peserta," jelas Erwin.

Ia menambahkan, pada Rabu pekan depan akan diselenggarakan pameran mengenai ASPU. Pameran tersebut merupakan kolaborasi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama AASI dan Kementerian Agama.

Sebagai informasi, industri asuransi syariah mengalami penurunan pertumbuhan per 2019. Secara total aset industri asuransi syariah 2019 tumbuh 8,44 persen, dengan rincian pertumbuhan asuransi jiwa syariah, 8,74 persen, asuransi umum syariah, 5,02 persen, dan reasuransi syariah tumbuh 13,35 persen.

Erwin mengatakan, pertumbuhan aset tersebut tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan kontribusi atau di asuransi konvensional biasa disebut premi yang secara nasional tumbuh 8,69 persen. Rinciannya, asuransi jiwa syariah tumbuh 9,76 persen, asuransi umum syriah kontraksi 1,08 persen, dan reasuransi syariah tumbuh 15,44 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement