Kamis 27 Feb 2020 23:08 WIB

Krakatau Steel Fokus Restrukturisasi dan Transformasi Bisnis

Krakatau Steel telah menyelesaikan restrukturisasi utang senilai 2 miliar dolar AS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Proses Press Sizing (pembentukan sleb) baja lembaran di pabrik PT Krakatau Steel.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Ilustrasi Proses Press Sizing (pembentukan sleb) baja lembaran di pabrik PT Krakatau Steel.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong upaya restrukturisasi bisnis dan transformasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Krakatau Steel terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dalam proses tersebut.

Meski begitu, Arya belum bisa menjelaskan lebih detail langkah restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel lantaran masih dalam proses. "Krakatau Steel lagi proses (restrukturisasi dan transformasi)," singkat Arya saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (27/2).

Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan komitmen perusahaan dalam restrukturisasi bisnis dan transformasi perusahaan. Silmy juga menegaskan komitmen perusahaan untuk menindaklanjuti arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta manajemen Krakatau Steel memikirkan langkah selanjutnya pascarestrukturisasi utang terselesaikan.

"Operasional kita terus perbaiki, yang semula opex cost 33 juta dolar AS per bulan, per Januari 2020 sudah di posisi 18 juta dolar AS," ujar Silmy saat dihubungi, Kamis (27/2).

Silmy menambahkan Krakatau Steel juga berencana melakukan aksi korporasi strategis pada tahun ini demi mengerek kinerja perusahaan.

"Kita sedang optimalisasi aset melalui divestasi atau pun memperkuat kerja sama dengan mitra strategis," ucap Silmy.

Sebelumnya, Krakatau Steel telah menyelesaikan restrukturisasi utang senilai 2 miliar dolar AS. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan restrukturisasi utang ini merupakan restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Erick meminta manajemen Krakatau Steel memikirkan langkah selanjutnya pascarestrukturisasi utang terselesaikan.

"Saya tidak mau hanya restrukturisasi terbesar dalam sejarah Indonesia tapi apa langkah selanjutnya, apa operasional yang mau dilakukan ke depan," ujar Erick saat public expose Krakatau Steel di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1).

Erick mengaku mendukung penuh direksi dan komisaris Krakatau Steel dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Erick menegaskan kunci keberhasilan Krakatau Steel ke depan ialah terkait dengan langkah operasional.

"Setelah restrukturisasi, operasionalnya harus benar," ucap Erick.

Erick juga meminta Krakatau Steel melakukan program yang berkelanjutan, termasuk apabila Krakatau Steel ingin fokus di sektor baja.

"Untuk suksesor menteri-menteri selanjutnya tentu harus ada keberlanjutan, apakah ide Krakatau Steel jadi perusahaan yang fokus di baja, kenapa tidak, jangan malu-malu," lanjut Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement