Selasa 03 Mar 2020 02:00 WIB

Inflasi Februari 2020 Masih Sesuai Target BI

Inflasi IHK pada Februari 2020 tercatat 0,28 persen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Inflasi (ilustrasi)
Inflasi (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia merilis Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2020 tetap rendah dan terkendali. Inflasi IHK pada Februari 2020 tercatat 0,28 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,39 persen (mtm).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh kelompok inflasi inti yang rendah, kelompok administered prices yang kembali mencatat deflasi, serta inflasi volatile food yang melambat. Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK tercatat tetap rendah 2,98 persen (yoy), meskipun sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi Januari 2020 sebesar 2,68 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko menyampaikan ke depan, Bank Indonesia akan terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi 2020 tetap rendah dan stabil dalam sasarannya sebesar 3,0±1 persen.

Inflasi inti menurun sehingga mendukung terjaganya inflasi. Inflasi inti tercatat 0,14 persen (mtm), sedikit menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,19 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,76 perseb (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,88 persen (yoy).

"Inflasi inti yang tetap terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya," katanya dilansir siaran pers, Senin (2/3).

Kelompok administered prices kembali mencatat deflasi. Kelompok administered prices mengalami deflasi 0,11 persen (mtm), melanjutkan perkembangan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,28 persen (mtm). Perkembangan deflasi ini dipengaruhi oleh penurunan harga tarif angkutan udara dan Bahan Bakar Khusus, sedangkan harga rokok kretek filter, rokok putih, dan Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) meningkat.

Secara tahunan, komponen administered prices mencatat inflasi 0,54 perseb (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi administered prices pada bulan sebelumnya sebesar 0,64 persen (yoy).

Inflasi volatile food menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 1,27 persen (mtm), melambat dibandingkan dengan inflasi bulan Januari 2020 sebesar 1,93 persen (mtm). Namun demikian, perkembangan inflasi volatile food ini lebih tinggi dari rerata lima tahun terakhir yang tercatat deflasi 0,76 persen (mtm).

"Antara lain disebabkan oleh gangguan pasokan pangan akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan," katanya.

Beberapa komoditas volatile food yang mencatat kenaikan harga antara lain bawang putih, aneka cabai, dan minyak goreng. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 6,68 persen (yoy), meningkat dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,13 persen (yoy).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement