REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak luas ke seluruh sektor ekonomi, termasuk industri halal. Direktur Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar mengatakan, sektor industri pun mesti mengutamakan aspek keamanan dalam situasi saat ini meskipun akhirnya berpotensi pada penurunan kinerja.
"Pandemik ini pastilah sangat berpengaruh ke industri halal. Sama halnya dengan seluruh sektor ekonomi lainnya," katanya kepada Republika, Senin (23/3).
Di sisi lain, lanjut Afdhal, pandemi tersebut juga membuka peluang. Menurut dia, beberapa sektor, seperti industri obat dan suplemen tradisional, bisa melakukan pengembangan lebih lanjut seiring dengan kenaikan permintaan di tengah masyarakat.
"Konsumen Indonesia sangat senang dalam mengonsumsi obat herbal dan suplemen herbal sehingga ini menjadi peluang tersendiri bagi pelaku industri halal," katanya.
Obat traditional ini dinilai perlu mendapatkan perhatian khusus agar kualitas produk dan distribusinya bisa meningkat dengan lebih baik. Selain itu, rantai pasokan (supply chain) juga perlu untuk dikembangkan lebih lanjut.
Transportasi barang menjadi sangat penting karena penjualan online yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat yang menahan diri untuk tidak keluar rumah. Para pelaku marketplace harus senantiasa menjaga stok barangnya agar selalu tersedia.
Afdhal mengimbau kepada para pelaku usaha untuk menjadikan kondisi saat ini sebagai momentum. Ia berharap wabah bisa cepat selesai sehingga bisa meminimalisir korban yang berjatuhan. Sekaligus, ia berharap industri halal dapat semakin berkembang setelah wabah reda.