REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Arab Saudi melaporkan jumlah kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di negara itu pada Senin (6/4) malam telah mencapai 2.605. Sebelumnya, terdapat kesalahan dalam penghitungan harian dan revisi dilakukan.
Situs resmi Pemerintah Arab Saudi mengenai Covid-19, covid19.moh.gov.sa melaporkan jumlah revisi tersebut. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan telah pulih adalah 551 orang dan jumlah kematian sejauh ini adalah 38.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi menempatkan Ibu Kota Riyadh dan sejumlah kota besar di negara itu dalam aturan jam malam yang berlaku mulai Senin (6/4) untuk menanggulangi penyebaran virus corona jenis baru. Di bawah ketentuan yang berlaku 24 jam tersebut, semua orang tidak akan diizinkan untuk keluar atau masuk.
Termasuk di antara kota besar yang berada di bawah aturan ini selain Riyadh adalah Tabuk, Dammam, Dhahran, Hofuf, Jeddahm Taif, Qatif, dan Alkhobar. Hanya pekerja di sektor-sektor penting yang diizinkan untuk pergi, sementara, warga lainnya hanya diperbolehkan meninggalkan rumah mereka untuk keperluan medis atau membeli makanan di sekitar tempat tinggal, antara pukul 6 pagi hingga 3 sore (06.00-15.00) waktu setempat.
Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global ke berbagai negara lainnya di dunia.
Berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia hingga Selasa (7/4) pagi adalah sebanyak 1.349.660 dan terdapat 74.816 kematian. Sementara, total pasien yang dinyatakan pulih dari infeksi virus tersebut saat ini telah mencapai 286.662.