REPUBLIKA.CO.ID, Sementara itu, walau perannya besar, sulit mengalkulasi seberapa banyak orang yang sejak dulu kala transit di Jeddah. Pada peradaban modern sekarang, statistik kunjungan ke Jeddah baru dapat dilakukan.

Berdasarkan perhitungan Kementerian Haji Kerajaan Arab, jumlah jamaah haji yang tiba per tahunnya lewat Pelabuhan Islam Jeddah mencapai 70 ribu orang.  

Setidaknya ada 15 kapal ukuran besar yang berlabuh di Jeddah mengantarkan jamaah haji tiap tahun. Pelabuhan Islam Jeddah juga menyediakan pintu khusus bagi jamaah haji.

Pelabuhan Islam Jeddah yang diresmikan pada 1976 mampu melayani 800 orang per jamnya. Terdapat lima ruang tunggu disana, dua untuk kedatangan dan sisanya untuk pemberangkatan. 

Semua ruang tunggu dilengkapi peralatan modern demi melayani jamaah haji. Ada 14 peralatan canggih yang berfungsi mencari dan mengantarkan koper. Fasilitas 700 troli koper dan 28 bus baru tersedia bagi jamaah haji.

Selain opsi laut, kini terbuka opsi transportasi udara seiring kemajuan zaman untuk tiba di Makkah. Lagi-lagi, Jeddah terpilih sebagai lokasi pembangunan bandara King Abdul Aziz yang diresmikan pada 1981. 

Alhasil, bandara tersebut jadi yang tersibuk dan terbesar ketiga di Arab. Bandara yang dinamai dengan raja pertama kerajaan Arab itu mampu melayani 80 ribu penumpang pesawat (termasuk jamaah haji) secara bersamaan.

Dari data Arabnews, bandara tersebut melayani 41 juta penumpang pesawat sepanjang 2018. Jumlah ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 35 juta. Adapun jumlah pesawat yang tinggal landas dari sana mencapai 340 ribu selama 2018.

Ikuti Whatsapp Channel Republika