Sabtu 09 May 2020 03:43 WIB

Tulip Istanbul Pulang Setelah 200 Tahun

Ottoman meletakkan dasar penanaman dan budaya tulip hingga dikenal tulip Istanbul.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Tulip Istanbul Pulang Setelah 200 Tahun. Bunga tulip Istanbul. Kesultanan Ottoman meletakkan dasar bagi penanaman dan budaya tulip.
Foto: Anadolu Agency
Tulip Istanbul Pulang Setelah 200 Tahun. Bunga tulip Istanbul. Kesultanan Ottoman meletakkan dasar bagi penanaman dan budaya tulip.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Konsulat Jenderal Kerajaan Belanda di Istanbul, Turki mengatakan, bunga tulip Istanbul telah kembali pulang ke Turki setelah dua abad lamanya. Lewat serangkaian cicitannya di Twitter, dia pun membagikan foto bunga tulip berwarna kuning-kemerahan dengan daun yang tajam. 

"Hari ini, setelah lebih dari 200 tahun, kami membawa tulip Istanbul ke rumah," ujar Konsul Jenderal Bart van Bolhuis, Jumat (8/5).

 

Kemudian, Van Bolhuis juga menyerahkan bunga tulip Istanbul asli beserta sebuah pesan video kepada Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu dan 16 juta warga Istanbul. Bunga tulip ini sangat dihormati sejak masa Ottoman.

 

Namun, saat mendengar kata tulip, yang terlintas di dalam benak sebagian besar orang mungkin adalah Belanda. Karena Negeri Kincir Angin itu memang terkenal dengan budidaya bunga tulipnya yang mendunia. 

 

“Kesultanan Ottoman meletakkan dasar bagi penanaman dan budaya tulip, dan Belanda telah mengembangkan tulip lebih lanjut dan menyebarkannya ke seluruh dunia," ucap Van Bolhuis. 

 

“Tulip Istanbul masih dibudidayakan di Belanda saat ini dalam skala kecil.  Sekarang tulip sudah pulang lagi, di Istanbul," katanya lewat postingannya. 

 

Van Bolhuis menjelaskan dalam video bahwa Imamoglu sebenarnya dijadwalkan melakukan kunjungan ke Amsterdam pada minggu depan. Bunga-bunga tulip rencananya akan disajikan kepada wali kota Istanbul sebagai kejutan. Tetapi rencana itu dibatalkan karena adanya virus Covid-19. 

 

“Kami berharap tulip, simbol persahabatan antara Belanda dan Turki, menyatukan setiap kenyamanan dan kepercayaan orang Istanbul untuk mengatasi pandemi ini bersama-sama,” jelasnya.

 

Di Turki, bunga tulip dikenal dengan nama “Lale”, bahasa Persia untuk bunga lili. Bunga ini sangat dihormati pada masa Byzantium dan Ottoman hingga bisa ditemukan dalam puisi dan benda seni ribuan tahun lalu. 

 

Sebagai simbol Turki dan Istanbul, bunga tulip dibawa ke Eropa pada paruh kedua abad ke-15. Tulip kemudian menjadi populer di Belanda hingga Ottawa, Kanada sebelum menjadi terkenal di seluruh dunia. Beberapa negara seperti Kanada, Belanda, Jepang dan Turki kerap mengadakan festival tulip setiap tahun.

 

Sumber: https://www.aa.com.tr/en/turkey/istanbul-tulip-returns-home-after-200-years-/1832742

 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement