REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Komisi Haji Nasional Nigeria (Nahcon) akan memutuskan penyelenggaraan haji 2020 di tengah kegelisahan dan ketidakpastian apakah haji 2020 akan diadakan atau tidak. Ketua Nahcon, Zikrullah Kunle Hassan mengatakan bakal mengumumkannya pada akhir Ramadan.
Menurut Zikrullah, pembukaan dua masjid suci di Makkah dan Madinah menjadi sinyal adanya harapan bahwa musim haji 2020 bisa berlangsung. "Ini memberi kami secercah harapan dan kabar gembira bahwa penyelenggaraan ibadah haji bisa terjadi tahun ini," kata dia dilansir dari PR Nigeria, Selasa (12/5).
Zikrullah menambahkan, keputusan terkait penyelenggaraan ibadah haji juga bergantung pada sektor lain, dan Nahcon sendiri tidak dalam posisi untuk menyatakan apakah haji diadakan atau tidak bagi warga Muslim Nigeria. Sektor lain tersebut seperti penerbangan maskapai yang sudah empat pekan ditutup.
"Penutupan penerbangan udara ini juga berlaku di Arab Saudi. Bahkan bila kita ingin terbang sekarang (ke Saudi), tidak mungkin kita bisa melakukan itu kecuali penerbangan dibuka. Jadi kami juga bergantung pada variabel lain," katanya.
Apapun keputusan nanti, Zikrullah menegaskan tidak akan membiarkan warga Muslim Nigeria berada dalam bahaya kesehatan dan keselamatan diri. "Kami tak akan membahayakan nyawa warga negara kami. Kami akan ambil keputusan apapun dengan iktikad baik. Kami tak akan gegabah mencoba melakukan haji dengan segala cara," katanya.
"Saya bisa memberi Anda jawaban yang pasti setelah Ramadhan ketika otoritas Saudi bersepakat apakah itu akan bertahan atau tidak. Tentu saja pembicaraan sedang berlangsung," tambahnya.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, lanjut Zikrullah, Nahcon melakukan upaya berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Federal supaya calon jamaah haji memahami dasar-dasar tindakan yang harus diperbuat dalam kondisi krisis kesehatan sekarang ini. Seperti menjaga jarak sosial, menggunakan masker wajah dan menjaga kebersihan diri.
"Sehingga mereka tidak menularkan virus atau sebagai katalisator. Melalui media massa termasuk publikasi selebaran, radio dan televisi, serta media lainnya, kami mengedukasi para calon jamaah haji di wilayah mereka," jelasnya.