Sabtu 16 May 2020 15:48 WIB

Jika Haji Digelar, Amphuri Siap Taat Protokol Kesehatan

Amphuri masih menunggu keputusan Pemerintah Arab Saudi terkait gelaran haji

Rep: Ali Yusuf / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sekretaris Jenderal DPP Amphuri Firman M Nur  menyatakan pihaknya  siap mengikuti prosedur protokol kesehatan jika haji jadi dilaksanakan.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Sekretaris Jenderal DPP Amphuri Firman M Nur menyatakan pihaknya siap mengikuti prosedur protokol kesehatan jika haji jadi dilaksanakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) siap mengikuti prosedur protokol kesehatan jika haji jadi dilaksanakan. Amphuri optimistis haji dapat diselenggarakan meski ada pihak yang meragukan bisa digelar tahun ini. 

"Amphuri tetap memiliki sikap optimisme yang kuat terhadap penyelenggraan haji tahun ini dapat terlaksana," kata Sekretaris Jenderal DPP Amphuri Firman M Nur kepada Republika, Sabtu (16/5).

Ia mengatakan, setidaknya, sikap optimisme itu berdasarkan terus ditingkatkannya upaya pemerintah Saudi dalam penanganan Covid-19 yang dinilai sebagai langkah persiapan menyambut musim haji. Di antara upaya yang dilakukan otoritas Saudi itu adalah dengan memasang gerbang disinfektan di pintu masuk di dua masjid suci, melakukan disinfentanisasi pada pegangan escalator.

"Serta memasang monitor suhu tubuh dan melakukan pembersihan menyeluruh area dua masjid suci minimal tiga kali sehari," ujarnya.

Firman memastikan, Amphuri siap mengikuti semua protokol kesehatan yang diberlakukan pihak Pamerintah Saudi dan Pemerintah Indonesia. Meski Indonesia masih menunggu keputusan pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji hingga 20 Mei mendatang. 

“Tentunya, dalam penyelenggaraan haji nanti harus mengacu pada protokol kesehatan penanganan Covid-19,” kata Firman M Nur di Jakarta, Jumat (15/5).

Firman menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, Amphuri selain terus mengedukasi masyarakat muslim juga memotivasi anggotanya untuk tetap optimis dan tidak tinggal diam begitu saja. Salah satunya adalah dengan membantu anggota yang terdampak dan menggelar program manasik haji secara online untuk para calon jamaah haji dan masyarakat umum. 

“Program Manasik Haji Online ini dilakukan setiap hari selama bulan Ramadhan melalui saluran youtube Amphuri Channel dengan harapan para calon jamaah haji khusus dapat terus belajar ilmu soal haji dan menguatkan niat hajinya serta terus berdoa agar pandemik Covid-19 segera berakhir, sehingga haji tahun ini bisa terlaksana,” katanya.

Tidak hanya itu, sebelumnya Amphuri juga telah memberikan masukan-masukan kepada World Hajj and Umrah Convention (WHUC) terkait penyelenggaraan haji di tengah pandemic Covid-19. Bahkan pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia juga telah mengirimkan balik survei yang dilakukan WHUC yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi. 

Terkait upaya WHUC, Firman menambahkan, bahwa Amphrui dan WHUC telah menjalin kerjasama sejak 7 tahun lalu.  Di mana Amphuri selalu aktif ikut dalam kegiatan-kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh WHUC. Terakhir, pada November 2019 lalu, sejumlah pengurus Amphuri hadir di acara tahunan WHUC Forum yang digelar London. 

"Dalam kesempatan tersebut, Amphuri bertemu langsung dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi untuk memperoleh masukan-masukan tentang program digitalisasi penyelenggaraan umrah yang telah dilaksanakan tahun ini," katanya.

Lebih lanjut Firman menambahkan, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama telah menyampaikan Indonesia akan menunggu kepastian penyelenggaraan haji tahun dari pemerintah Arab Saudi hingga 20 Mei mendatang.  Hal ini sebagaimana dalam keterangan resmi Kementerian Agama yang disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi beberapa waktu lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement