REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Lebih dari 90 ribu masjid di Arab Saudi akan dibuka kembali pada Ahad (31/5) waktu setempat. Ini merupakan salah satu bentuk pelonggaran terhadap langkah penutupan yang sebelumnya dilakukan pemerintah Saudi untuk menghentikan penyebaran wabah virus Covid-19.

Dilansir dari The Siasat Daily, Jumat (29/5), Kementerian Urusan Islam Saudi mengumumkan serangkaian aturan untuk membuka kembali lebih dari 90 ribu masjid besar dan kecil, kecuali Makkah, kota suci yang menarik ribuan peziarah dari seluruh dunia. Masjid-masjid itu dibuka untuk sholat Jumat dari 31 Mei sampai 20 Juni 2020.

Setelah disterilkan, masjid-masjid besar akan diizinkan dibuka selama 20 menit sebelum melaksanakan sholat Jumat dan harus ditutup lagi 20 menit setelah selesai. Sedangkan untuk khutbahnya tidak boleh lebih dari 15 menit. Sementara masjid kecil dibuka selama 15 menit sebelum Adzan dan ditutup 15 menit usai shalat.

Kementerian tersebut menyampaikan, para jamaah harus menjaga jarak dua meter dan pada setiap baris membiarkan shaf di sebelah jamaah kosong. "Mereka juga harus memakai masker wajah setiap saat, membawa sajadah sendiri dan wudhunya di rumah," demikian pernyataan Kementerian.

Selain itu, kitab Alquran dan buku-buku agama juga tidak dibolehkan tersedia di dalam masjid. Tempat wudhu dan toilet yang berada di masing-masing masjid harus ditutup. Setiap masjid juga harus membatasi masuknya anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Pihak Saudi juga belum memberi kepastian soal penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pada tahun ini. Belum ada kejelasan apakah ibadah tersebut akan dilaksanakan pada akhir Juli nanti.

Namun untuk diketahui, Arab Saudi memiliki lebih banyak kasus infeksi virus Covid-19 daripada negara lain di dunia Arab. Total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Saudi yakni 78.541 dengan 425 kematian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika