REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mencatatkan kenaikan penderita corona secara luar biasa terhitung Senin (8/6) kemarin hingga mencapai 3.369 kasus. Bahkan, 71 masjid yang baru saja dibuka lagi harus kembali ditutup demi mencegah penularan virus corona.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Selasa (9/6), total sementara penderita corona di Saudi sudah mencapai 105.283 orang. Adapun angka kematian karena corona naik 34 kasus menjadi 746. Sementara itu, jumlah pasien corona yang berhasil sembuh bertambah 1.707 orang menjadi 74.524.
Tingginya kasus corona yang terhitung pada Senin kemarin bukan terjadi pertama kali. Pada Ahad dan Sabtu kemarin juga terjadi peningkatan kasus corona masing-masing 3.045 dan 3.121 kasus.
Jika diperinci, kasus corona baru terhitung Senin kemarin paling banyak di Riyadh (746 kasus). Yang menyusul berikutnya adalah Jeddah (577 kasus), Makkah (376), Dammam (301), Hufof (241), Qatif (244), dan Madinah (124). Sementara itu, di kota-kota lain kasus corona baru berkisar belasan hingga puluhan saja.
Akibat kembali tingginya kasus corona, Pemerintah Saudi memberlakukan lagi pengetatan protokol kesehatan dan jam malam di Jeddah sejak Sabtu. Kehadiran di tempat kerja juga mengalami penundaan. Pembatasan ini diperkirakan bakal berlaku hingga akhir Juni.
Namun, di kota-kota lain Pemerintah Saudi hanya menerapkan strategi tiga langkah untuk kembali ke kenormalan baru. Di sisi lain, segala aturan tersebut tak berlaku di Mekkah karena masih lockdown secara penuh.