REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Masjid Agung Abolmaali yang berusia berabad-abad di provinsi Yazd, Iran sedang menjalani pemugaran agar dapat berfungsi kembali. Pemugaran ini bertujuan menghidupkan kembali serta melestarikan sejarah masjid yang ada sejak abad ke-13 itu.
"Proyek ini mencakup pelapisan dan penguatan atap, mengubah bata bangunan yang sudah usang, dan memperbaiki menara masjid," kata kepala pariwisata provinsi Yahz Mohammadreza Falahati, Sabtu (13/6), dikutip dari Tehran Times.
Masjid itu termasuk salah satu daftar Warisan Nasional Iran pada 1999. Masjid ini dibangun oleh Khajeh Abolmaali dari keluarga kaya dan wali di Yazd. Ia juga membangun sebuah sekolah, pemandian umum, dan sebuah makam di sebelah masjid di lingkungan, pinggiran kota itu.
Masjid ini memiliki fitur arsitektur yang unik dengan adanya sebuah ruang yang disebut 'garmkhaneh' besar. Ruang ini merupakan tempat di mana orang melakukan wudhu, sebagai halaman, dan makam serta penangkap angin.
Dindingnya dihiasi dengan ubin biru heksagonal dengan potongan bunga persegi di tengahnya. Dengan jalurnya yang berliku, disertai rumah-rumah, lorong-lorong atmosfer, dan sejarah berabad-abad, Yazd menjadi salah satu tempat yang dianggap menyenangkan untuk tinggal.
Yazd juga disebut sebagai tujuan yang jangan sampai dilewatkan oleh hampir semua pewisata di wilayah tersebut. Kota oasis itu terjepit di antara Dasht-e Kavir utara dan Dasht-e Lut selatan di dataran datar yang dikelilingi oleh pegunungan.
Provinsi ini memiliki campuran orang yang menarik, sekitar 10 persen di antaranya mengikuti agama kuno Zoroastrianisme. Masjid Yazd Jameh, Taman Dowlatabad, Yazd Atash Behram yang juga dikenal sebagai Atashkadeh-e Yazd, Towers of Silence, dan lanskap gurun yang berdekatan adalah beberapa di antara lokasi-lokasi wisata yang terdapat di provinsi tersebut.
Sumber: https://www.tehrantimes.com/news/448820/Centuries-old-mosque-in-Yazd-back-to-former-glory