Jumat 03 Jul 2020 00:52 WIB

Arab Saudi Dinilai Mampu Selenggarakan Haji Terbatas

Arab Saudi memutuskan tetap menyelenggarakan ibadah haji.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Arab Saudi Dinilai Mampu Selenggarakan Haji Terbatas
Foto: Amr Nabil/AP
Arab Saudi Dinilai Mampu Selenggarakan Haji Terbatas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Haji dan Umrah Rabithah Haji Ade Marfuddin menilai, Pemerintah Arab Saudi dapat menyelenggarakan ibadah haji terbatas tahun ini dengan baik. Latar belakang pengalaman yang profesional dalam mengelola aktivitas ibadah masal terbesar di dunia itu pun menjadi alasannya.

Ibadah haji yang biasanya diselenggarakan dengan jumlah 3 juta jiwa lebih per tahunnya, kini surut di bilangan angka 10 ribu jiwa. Bahkan Ade  berkeyakinan di atas jumlah yang dibatasi itu pun Arab Saudi masih mampu menyelenggarakan haji dengan baik.

Baca Juga

“Dengan pengalaman yang ada, saya rasa melayani 10 ribu, 50 ribu, bahkan mungkin 500 ribu jamaah pun masih bisa (dengan baik) Arab Saudi. Mereka sangat profesional dan berpengalaman,” kata Ade saat dihubungi Republika, Rabu (1/7) malam.

Dengan total 6 persen tersisa dari jumlah jamaah yang dipersilakan berhaji dari negara Arab tahun ini, dia menilai bahwa aktivitas haji bagi para jamaah akan lebih leluasa. Leluasa dalam artian lengang tanpa perlu berdesak-desakkan dan mematuhi protokol kesehatan virus corona jenis baru (Covid-19) yang diberlakukan.

Selanjutnya dia berpendapat, pengawasan menjadi kunci sukses tidaknya pelaksanaan haji oleh Pemerintah Arab Saudi tahun ini. Mengingat jumlah kasus Covid-19 baru masih kerap ditemui di negara tersebut.

Proteksi awal terhadap para jamaah yang memiliki indikasi kuat sakit harus didahulukan. Sehingga hal itu diharapkan dapat menekan resiko penyebaran Covid-19 di kalangan jamaah. Sebab tidak dipungkiri bahwa apabila satu orang jamaah saja terlewati dari pengawasan, maka resiko penularan pun sangatlah riskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement