REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian Muslim mengetahui bahwa bangunan Ka'bah dibangun di masa nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail. Namun ternyata sejarah pembangunan Ka'bah dapat dirunut jauh ke belakangan hingga ke nabi Adam yang merupakan manusia pertama di muka bumi.
Diketahui, dalam riwayat yang didokumentasikan Alquran, memang disebutkan Ka'bah dibangun atau ditinggikan Ibrahim AS dan anaknya Ismail AS. Kala itu berbentuk yang segi empat menjadi fokus spiritual umat Islam untuk mendulang kekayaan pengalaman religius.
''Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membangun) dasar-dasar (pondasi) Baitullah beserta puteranya Ismail (seraya berdoa), 'Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal perbuatan kami), sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha mengetahui'.'' (QS 2: 127).
Namun riwayat lain mencatatkan konon Ka'bah dibangun saat Adam turun dari surga. Adam disebut merasakan kesedihan mendalam. Puncak kesedihan Adam karena ditelantarkan di bumi sehingga tidak bisa lagi melakukan laku spiritual mengikuti langkah ibadah bersama para malaikat mengitari Arsy (singgasana Tuhan).
Belakangan, Tuhan menjawab kesedihan Adam dengan diperbolehkannya membuat Ka'bah sebagai tiruan dari Arsy. Adam lalu diperintahkan Tuhan mengelilingi Ka'bah atau disebut thawaf sekarang yaitu sebentuk cara beribadah menirukan malaikat berputar mengelilingi Arsy.
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." (QS. Ali Imran: 96).
Dalam ayat tersebut dikatakan dibangunkan untuk manusia bukan dibangun oleh manusia. Sumber lain mengatakan bahwa 2000 tahun berdasarkan hitungan hari di bumi atau sekitar 2 hari dalam hitungan Allah sebelum Nabi Adam diciptakan, malaikat sudah membangun Ka’bah di bumi ini atas perintah Allah SWT.
Bangunan yang didirikan untuk pertama kali menurut sebuah riwayat baru berupa tancapan penanda lokasi. Kemudian Allah SWT berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi," (QS Al-Baqarah: 30). Kemudian pada titik yang ditentukan Allah SWT, Nabi Adam membangun Ka’bah.
Hanya saja, di zaman Nabi Nuh AS (5 generasi setelah Nabi Adam AS) terjadi banjir besar sehingga tersisa pondasinya. Pada titik inilah, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memperbaiki sekaligus meninggikan Ka'bah.
Seiring berjalannya waktu, Ka'bah yang dibangun Ibrahim (atau Adam) mengalami pemugaran dan renovasi beberapa kali sebelum terwariskan kepada umat Muhammad SAW. Hingga saat ini, Ka'bah telah memberikan kesaksian ihwal jejak-jejak ruhaniah perjalanan manusia.