REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN — Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan berikan pengawasan bagi pedagang hewan qurban jelang Hari Raya Idul Adha. Hal tersebut dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan qurban di situasi pandemi virus Corona.
Kepala Seksi Peternakan DKP3 Kota Tangerang Selatan Sandra Larasari mengatakan pengawasan dilakukan sebagai upaya memeriksa kesehatan hewan qurban. Hal itu untuk mengetahui apakah hewan layak diperjualbelikan sebagai hewan qurban atau tidak.
Adapun pengecekan dilakukan dengan menyambangi lapak-lapak yang tersebar di tujuh kecamatan di wilayah Tangsel. Setelah itu diberikan stiker sebagai tanda sudah diperiksa tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan.
“Setelah itu kita berikan surat keterangan kesehatan hewan. Hewan-hewan tersebut kondisinya sehat dan siap diqurbankan,” katanya saat dihubungi, Kamis (23/7).
Untuk memastikan kesehatan hewan yang dijual oleh para pedagang tersebut, DKP3 Kota Tangsel juga telah menyiapkan 54 dokter hewan gabungan dari pihak swasta dan juga dinas. Mereka nantinya disiapkan sampai dengan pemotongan hewan qurban.
Hasil sementara secara keseluruhan hewan sehat dan tidak ditemukan hewan yang kondisinya sakit atau tak layak dijual. Meski saat pemeriksaan ditemukan kondisi mata hewan yang merah akibat polusi kendaraan, namun tak mengurangi kualitas.
Adapun untuk keseluruhan hewan qurban yang diperjualbelikan di lapak-lapak di Tangsel belum diketahui jumlahnya. Termasuk jumlah pelapak yang tersebar di tujuh kecamatan di Tangsel. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan pendataan.
“Ini kita sambil mendata jumlah hewannya. Masih kita data juga untuk jumlah pelapak, apakah mengalami kenaikan pada tahun ini atau penurunan dari tahun sebelumnya,” ucap Sandra.