REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ustaz Erick Yusuf memiliki kisah menarik ketika berhaji maupun umroh. Erick sebenarnya ingin umroh dan berhaji sejak muda, namun dia bingung karena tidak memiliki cukup uang untuk umroh apalagi berhaji.
Berhaji membutuhkan biaya yang sangat besar, karena benar Allah memerintahkan haji itu untuk yang mampu. Namun kemampuan ini tak lantas berhenti dari tidak memiliki uang semata.
Allah akan memampukan hamba-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka. Untuk itu Erick terus memantaskan diri dengan menguatkan niat. "Saya akhirnya berusaha untuk memantaskan diri, dengan menguatkan niat dan berazam dengan cara lain memasang gambar poster Baitullah di depan kamar, di depan tempat tidur sehingga sebelum tidur dan bangun tidur tekad kuat terus terasa," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (4/8).
Erick terus memohon kepada Allah setiap bangun tidur dan di setiap shalatnya agar diizinkan pergi ke Baitullah. Setiap hari Erick memantaskan diri dengan mempelajari tata cara berhaji dan terkait tentang permasalahan selama berhaji.
Setelah membaca buku-buku tentang haji, dia merasa seakan-akan besok akan pergi ke Baitullah. Alhamdulillah, tidak berapa lama dia memantaskan diri Allah memenuhi doa-doanya.
Di lingkungan tempat tinggalnya, saat itu ada yang mengadakan manasik haji. Namun ustaz pembimbingnya berhalangan hadir, sehingga dia diminta untuk menggantikannya.
Meski hanya memberikan materi manasik, dia merasa doanya telah diijabah oleh Allah SWT. Dia optimistis, ketika diminta untuk membimbing manasik, Allah pasti akan memberikan hal yang lebih besar untuk dia.
Benar saja, tidak beberapa lama dia pun diajak untuk umroh tanpa biaya. Saat umroh, dia pun terus berdoa agar bisa kembali ke tanah suci untuk berhaji. Tidak berapa lama, dia pun mendapatkan panggilan Allah untuk berhaji dan tanpa biaya juga.
"Saya ingin berbagai bahwa kekuatan keistiqamahan dengan doa yang berulang itu, insya Allah akan di dengar Allah SWT. Karena tak hanya berdoa, saya juga dahulu berusaha untuk menyisihkan penghasilan untuk menabung dan digunakan untuk berhaji," ujar dia.
Dengan berniat dan mencintai amalan ini, bahwa berhaji hanya karena Allah, maka kita meyakini bahwa Allah akan mengabulkannya. Allah akan membuka pintu langitnya dan kemudian akan turun pertolongan dari pintu langit tersebut.
Selama berhaji, ada dua pengalaman menarik yang meninggalkan kesan hingga saat ini. Saat itu adalah waktunya bermalam di Mina dan cuaca terasa panas.
Sehingga dia bersama beberapa orang memilih untuk duduk-duduk di luar sembari berzikir. Ketika sedang membaca Alquran, dia bertemu jamaah haji lain, berkenalan kemudian berbincang hingga curhat.
"Dia cerita kalau di masa lalu dia adalah seorang perampok dan sering merampok truk pembawa barang, meski telah haji berkali-kali dan bertaubat tetapi hatinya tidak tenang dan merasa khawatir hingga saat itu," jelas dia.
Subhanallah, ada seorang jamaah yang juga mendengar kisahnya, dan ternyata mengenal pria mantan perampok ini. Dia pun memastikan nama mantan perampok itu dan kejahatan yang dilakukannya.
Ternyata jamaah yang bertanya itu adalah salah seorang korban perampokannya di masa lalu. Dia masih ingat betul tentang peristiwa perampokan tersebut, dia yang sedang mengemudi truk penuh dengan barang.
Sejak keduanya saling mengenali, mereka saling berpelukan dan meminta maaf satu dengan lainnya. Mantan perampok ini kini bisa berlega hati karena bisa mendapatkan maaf dari korbannya.
Kisah lainnya adalah ketika Erick wukuf di Arafah. Saat itu dia sedang khataman Alquran dan berzikir. Ustaz Erick kemudian bermunajat kepada Allah hingga rasanya tak berjarak dengan Allah.
"Saat itu rasanya saya telah siap untuk meninggal dunia, bahkan saya meminta dimatikan saat itu juga, namun tetiba terlintas di benak saya, istri dan anak-anak saya, kemudian saya langsung beristighfar,"ujar dia.
Bahwa tidak boleh seorang Muslim untuk meminta kematian, Erick segera merubah doa dan niatnya bahwa untuk diberikan kebaikan. Sebagai Muslim tidak boleh egois apalagi jika telah diamanahkan tanggung jawab untuk menjaga istri dan anak. Hal ini menjadikan dia lebih dekat dengan Allah SWT.