REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun "plaza kuliner" di kawasan Pantai Glagah dengan anggaran sekitar Rp5,7 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus.
"Saat ini, pembangunan plaza kuliner Pantai Glagah sudah memasuki masa lelang, semoga segera terlaksana pembangunannya," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kulon Progo Nining Kunwantari di Kulon Progo, Kamis (6/8).
Ia mengatakan plaza kuliner ini akan dibangun 50 gerai kuliner yang diharapkan dapat merelokasi 50 pedagang yang berjualan di kawasan dermaga dan laguna yang melanggar sempadan pantai.
"Saat ini, yang kami utamakan dalam plaza kuliner adalah gerai kuliner, untuk gerai souvenir dan lainnya, dilaksanakan pada 2021 dan tahun-tahun selanjutnya. DAK penataan Pantai Glagah dibangun secara bertahap (multi years)," kata Nining.
Seperti diketahui, anggaran yang dibutuhkan dalam penataan fisik kawasan Pantai Glagah mencapai Rp 69 miliar. Anggaran ini digunakan membangun sejumlah fasilitas, di antaranya gerbang masuk baru, area foto, zona bermain anak, tempat kuliner, kawasan penjualan cinderamata dan bangunan pusat informasi turis.
Penataan dimulai pada area sekitar laguna dan sisi timur kawasan Pantai Glagah karena yang menjadi titik utama keramaian wisatawan. Kemudian lahan di sisi barat digunakan sebagai batas hijau bagi Bandara YIA dengan menjadi kawasan hutan cemara udang.
Ada juga dermaga perahu wisata di Sungai Serang yang berdekatan dengan Pantai Glagah direvitalisasi untuk menambah atraksi objek wisata serta jarak tempar parkir kendaraan dari area utama dibuat jauh untuk menghindari kesemrawutan. Pengunjung memiliki dua pilihan, diangkut dengan kendaraan shuttle atau berjalan kaki menuju area utama.
Dalam DED dirancang Pantai Glagah hingga Pantai Congot seluas 78,5 hektare direncanakan sebagai kawasan konservasi dengan hutan cemara udang. Pengembangan Pantai Glagah menjadi area wisata dan konservasi akan memanfaatkan lahan seluas 56,9 hektare di sisi timur yang berbatasan dengan Sungai Serang.
Terakhir, area Pantai Glagah sepanjang 1,5 km akan dikembangkan dari muara Sungai Serang ke arah barat serta motif batik geblek renteng akan menjadi ornamen dalam beberapa instalasi di Pantai Glagah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan Dinas Pariwisata telah membuat rencana detail teknis (DED) pengembangan Pantai Glagah dan tinggal dilaksanakan sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah dan kabupaten.
Pada 2020 ini, Pemkab Kulon Progo mendapat alokasi DAK dari pemerintah pusat untuk penataan Pantai Glagah, khususnya pembangunan plaza kuliner sebesar Rp 5,7 miliar.
"Pembangunan plaza kuliner ini diharapkan menampung beberapa warung makan yang ada di titik terlarang. DEDnya sudah kami siapkan," katanya.
Ia mengatakan rencananya, plaza kuliner ini akan dibangun sangat unik. Selain mendukung pesona Pantai Glagah, juga bagus dipandang dari atas. Sehingga dapat menarik penumpang pesawat yang melewati Bandara Internasional Yogyakarta. "Desain plaza kuliner ini sangat menarik, baik saat di lokasi dan dari atas," katanya.
Lebih lanjut, Joko Mursito, pembangunan dan penataan Pantai Glagah dilakukan secara bertahap. Pantai Glagah harus ditata supaya menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung di Kulon Progo. Seperti diketahui, 80 persen pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pawisata disumbang Pantai Glagah.
"Kami tentu tidak mau, Pantai Glagah sebagai icon objek wisata di Kulon Progo ditinggalkan oleh wisatawan. Kami akan melakukan penataan dan pembenahan secara bertahap," katanya.
Ia mengaku sedang melakukan pendekatan dengan pelaku wisata dan masyarakat di sana untuk mendengarkan aspirasi mereka terkait rencana penataan Pantai Glagah. Pengembangan Pantai Glagah akan tetap mengedepankan kearifan lokal dan melibatkan pelaku wisata yang sudah ikut Dinas Pariwisata berjuang membesarkan Pantai Glagah. "Pengembangan dan penataan Pantai Glagah akan menampung aspirasi pelaku wisata di Pantai Glagah dengan tidak meninggalkan DED yang telah disusun," katanya.