REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk menyiapkan akses pasar ekspor untuk produk-produk hortikultura asal dalam negeri, termasuk yang berasal dari wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa, dengan kualitas produk hortikultura yang dimiliki Kabupaten Malang, sudah seharusnya pasar luar negeri membutuhkan produk-produk tersebut. "Saya mendorong untuk ekspor ke negara lain. Saat ini pemenuhan untuk negara-negara di Asia," kata Syahrul, di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (3/9).
Syahrul menambahkan, pelaku usaha eksportir yang juga sebagai petani di Kabupaten Malang, harus mampu menembus pasar timur tengah, seperti Uni Emirat Arab, atau Abu Dhabi. Pemerintah, akan membantu untuk membuka akses pasar itu.
Menurut Syahrul, jutaan warga Indonesia selama ini melakukan ibadah haji dan umroh ke Tanah Suci, sudah seharusnya, pasokan sayuran maupun buah-buahan didatangkan dari Indonesia, bukan dari negara lain. "Pelaku usaha mempersiapkan rencana, saya akan membantu akses pasar. Nanti kita akan bicara dengan Abu Dhabi, dan lainnya," kata Syahrul.
Syahrul bersama seluruh pemangku kepentingan terkait mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, akan berupaya untuk memperlancar pembukaan akses pasar untuk ekspor produk-produk pertanian asal Indonesia. "Jika ada masalah ekspor, beri tahu saya. Tugas saya, dirjen, dan gubernur adalah memperlancar semuanya," ujar Syahrul.
Sementara itu, eksportir komoditas hortikultura asal Kabupaten Malang Andrea Subkhan mengatakan bahwa, dirinya saat ini tengah mengincar pasar Abu Dhabi untuk produk-produk hortikultura asal Kabupaten Malang.
Andre telah memasok kebutuhan komoditas hortikultura di beberapa negara Asia, seperti Singapura dan Malaysia. Termasuk Taiwan. Ekspor yang dilakukan per minggunya kurang lebih sebanyak 29 kontainer, dengan nilai sebesar Rp 3 miliar.
"Sangat bagus dengan adanya dorongan dari Pak Menteri. Selama ini saya sudah merintis untuk negara lain seperti Singapura, Malaysia. Yang saya ingin rintis kali ini ke Abu Dhabi," kata Andre.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian melepas ekspor empat kontainer produk hortikultura berupa kubis, untuk diekspor ke Taiwan. Masing-masing kontainer berisikan 25 ton kubis dengan harga mencapai Rp 40 ribu per kilogram, yang diharapkan bisa terus meningkat.
Selain kubis, beberapa produk hortikultura lain yang memiliki pasar ekspor menjanjikan adalah sawi putih, selada romain, selada lettuce, yang kebanyakan dijadikan bahan baku salad. Produk-produk yang diekspor, mayoritas berasal dari para petani yang ada di wilayah Kabupaten Malang.