REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kasus Covid-19 terus menunjukkan kenaikan, berdasarkan data terakhir, Senin (7/9), kasus baru positif terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia bertambah 2.880 orang menjadi 196.989 orang. Jumlah pasien sembuh bertambah 2.077 orang, menjadi 138.575 orang.
Kasus meninggal bertambah 105 orang menjadi 8.130 orang. Pandemi juga menyebabkan menurunnya aktivitas ekonomi, bukan hanya di wilayah perkotaan, namun juga perdesaan.
Sekretaris Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Amir Syaifa Yasin mengatakan, melalui program dai pelosok, DDII berupaya membantu perekonomian warga di wilayah pelosok yang sebagian besar merupakan petani dan peternak. “Kita bantu masyarakat tersebut dengan dibelikan sepasang kambing untuk dibesarkan dan dikembangbiakkan atau modal usaha,” ujar Amir saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (8/9).
Dia juga mengatakan, meski di tengah masa pandemi, program dai di pelosok negeri terus dijalankan. Dia juga memastikan bahwa wilayah-wilayah tujuan para dai relatif aman dan terhindar dari resiko penyebaran virus.
“Alhamdulillah masih, di wilayah-wilayah pedalaman relatif aman karena masyarakatnya tidak bersentuhan dengan masyarakat kota yang pada umumnya penyumbang terbanyak kasus Covid-19. Mereka (dai) juga berada di zona hijau,” ujar Amir.
“Dakwah berjalan seperti biasa. Mereka mengimami shalat berjamaah 5 waktu, mengadakan ta'lim , mengajar anak-anak baca Alqur'an, membimbing mereka yang baru masuk Islam, dan mengadakan kegiatan keagamaan,” sambungnya.
Meski begitu, Amir mengakui jika hingga saat ini upah yang diberikan DDII bagi para dai masih sangat kecil. Dia juga berharap agar para dai dapat berbaur dengan masyarakat dan bekerja tulus demi kesejahteraan umat. “Dai kita cuma dikasih honor Rp 1 jt/ bulan, selebihnya bagaimana dia bisa berintegrasi dengan masyarakat,” ujar Amir.