REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina akan segera membangun zona industri halal di Mindanao yang merupakan wilayah dengan populasi Muslim terbesar di sana. Direktur Utama Philippine Economic Zone Authority (PEZA), Charito B Plaza mengatakan sejumlah bank syariah dan investor asing sudah tertarik menanamkan investasi di sana.
"Sejumlah perbankan syariah dan investor asing, tidak hanya dari Timur Tengah tapi seluruh dunia, sudah menunggu sesegera mungkin zona industri dan hub halal bisa beroperasi," katanya saat menandatangani Memorandum of Understanding dengan Southern Philippines Development Authority (SPDA), dilansir di Manila Bulletin, Senin (21/9).
Ia optimistis dengan kerja sama dengan SPDA dan National Commission on Muslim Filipinos akan meningkatkan promosi dan pengembangan zona ekonomi halal tersebut. Kedua pihak sepakat untuk kolaborasi dalam mencari investasi.
Kerja sama ini memungkinkan PEZA untuk membangun zona khusus halal di dalam area Lanao del Sur yang seluas 4.000 hektare. CEO SPDA, Gerry Ajul Salapuddin mengatakan wilayah tersebut terdiri dari lahan di Wao dan Tubaran yang merupakan wilayah proyek industri pertanian.
Ia juga menyebut pemerintah Brunei yang sudah menjanjikan investasi senilai 16 juta dolar AS untuk pembangunan halal hub di Kota Zona Ekonomi Zamboanga. Komitmen ini memungkinkan untuk diperluas.
Tak hanya Brunei, ia menyebut sejumlah investasi potensial dari negara partner perdagangan di Indonesia dan Malaysia. Menurut data Department of Trade and Industry-Export Marketing Bureau, nilai ekspor produk halal Filipina telah mencapai 560 juta dolar AS pada 2018.