REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dana Pengembangan Pariwisata (TDF) Kerajaan Saudi bersama bank-bank lokal menandatangani kesepakatan pembiayaan proyek wisata. Berdasarkan laporan Saudi Press Agency, kesepakatan yang diajukan bernilai 42,66 miliar USD atau Rp 636,5 triliun.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh CEO TDF Qusai Al-Fakhri, CEO Riyadh Bank Tareq Al-Sadhan, serta Direktur Pelaksana sekaligus CEO Banque Saudi Fransi, Rayan Fayez. Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan di hadapan Menteri Pariwisata Saudi dan ketua dewan direksi TDF, Ahmad Al-Khateeb.
Dilansir di Arab News, kesepakatan tersebut didasarkan pada pembentukan program pembiayaan untuk mendukung dan mengembangkan sektor pariwisata. Tak hanya itu, kerja sama juga memiliki tujuan mengaktifkan program yang telah disepakati dengan kedua bank.
"Perjanjian ini termasuk menentukan cara kerja sama antara TDF dan bank yang berpartisipasi, dengan menyiapkan mekanisme guna mendukung pembiayaan proyek pariwisata di berbagai wilayah Kerajaan," tulis sebuah pernyataan dilansir di Arab News, Selasa (29/9).
Perjanjian tersebut merupakan salah satu upaya TDF mendorong dan merangsang investasi di sektor pariwisata dan mendukung sektor swasta. Termasuk di dalamnya memberi dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dengan menyediakan sejumlah produk keuangan.
TDF didirikan pada bulan Juni dengan investasi awal 4 miliar USD. Kehadiran lembaga ini merupakan bagian dari rencana mendiversifikasi ekonomi Saudi dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan harga minyak yang rendah.
"Perjanjian ini merupakan langkah penting untuk mendukung dan mengembangkan proyek pariwisata di Kerajaan," ujar Al-Fakhri.
Ia menambahkan, peran dan komitmen TDF dalam mendukung dan mengembangkan sektor pariwisata dilanjutkan dengan mendorong investasi dan membangun hubungan yang solid dengan bank dan lembaga keuangan. Nantinya, kerja sama ini akan menciptakan peluang investasi yang berbeda di Kerajaan.
CEO Riyadh Bank mengatakan pihaknya bangga membentuk kemitraan dengan TDF tersebut. Nantinya, kerja sama akan meningkatkan peran bank dalam mendukung sektor swasta, termasuk UKM dan memungkinkan pengembangan proyek pariwisata di Kerajaan.
"Sektor pariwisata adalah salah satu sektor terpenting yang mendukung perekonomian. Kami berharap dapat memulai partisipasi aktif untuk mendukung proyek-proyek berkualitas, yang akan berdampak pada menemukan peluang investasi yang menjanjikan di Kerajaan,” kata Al-Sadhan.
Sementara itu, Fayez mengatakan perjanjian yang ia lakukan dengan TDF menyertai peran efektif bank dalam mencapai tujuan sektor pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling menjanjikan untuk investasi, dan akan menjadi awal kemitraan efektif dengan TDF, yang berkontribusi pada penciptaan peluang investasi di Kerajaan.
Ia juga mengatakan kesepakatan ini memainkan peran penting dalam menciptakan proyek dan destinasi pariwisata perintis, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencapaian tujuan Strategi Pariwisata Nasional.
Strategi yang dibuat oleh TDF bertujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto Kerajaan, dari 3 menjadi 10 persen. Selain itu, Kerajaan memiliki mimpi menciptakan satu juta pekerjaan baru dan menerima 100 juta pengunjung lokal dan internasional pada tahun 2030.