REPUBLIKA.CO.ID,MUSCAT -- Umat Muslim Oman yang ingin melakukan umroh di tanah suci disebut dapat melakukannya pada November tahun ini. Menurut sumber di Kementerian Wakaf dan Agama (MERA), pihaknya hingga saat ini masih berusaha melakukan lobi.
Arab Saudi mengumumkan pihaknya mulai mengizinkan peziarah mengunjungi situs suci secara bertahal mulai 4 Oktober. Di tahap awal, masuknya jamaah dibatasi hanya bagi warga Saudi dan penduduk Kerajaan.
"Kami mengharapkan dapat mengirim peziarah dari Kesultanan Oman mulai November tahun ini, karena Arab Saudi akan mengizinkan orang dari luar negeri masuk mulai 1 November," kata seorang pejabat senior dari Kementerian kepada Pengamat, dilansir di Oman Observer, Ahad (4/10).
Kementerian Awqaf dan Agama (MERA) juga disebut menyambut baik keputusan umroh bertahap yang diambil Kerajaan Saudi. MERA juga seluruh warganya untuk mematuhi keputusan tersebut dan tidak mencoba mengunjungi tanah suci di luar izin.
"Kami menyarankan semua warga dan penduduk di Kesultanan Oman untuk mematuhi keputusan yang diambil KSA tentang Umroh, dan tidak mencoba memasuki tanah suci selama periode tersebut”, kata Asisten Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pemberitaan dan Bimbingan di MERA, Abdulaziz bin Masoud al Ghafri.
Kapasitas dan jumlah orang yang diizinkan untuk melakukan umroh akan ditingkatkan dan pada 18 Oktober, menjadi hampir 40.000 orang akan per-hari. Angka ini setara dengan 75 persen dari kapasitas normal yang akan digunakan.
Pada tanggal 1 November, 100 persen tempat dan sumber daya akan digunakan bagi 20.000 jamaah. Tak hanya itu, 60.000 orang per-harinya akan diizinkan melaksanakan sholat berjamaah di Masjidil Haram.
Sebelumnya, Kerajaan Saudi mengumumkan penghentian sementara umrah di awal tahun setelah Covid-19 menyebar luas. Tak lama, Saudi juga melakukan haji yang terbatas pada penduduk dan warga negara.
Sumber: https://www.omanobserver.om/sultanate-to-send-umrah-pilgrims-in-november/