REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Otoritas Arab Saudi pada Ahad (4/10) membuka kembali tempat-tempat suci umat Muslim untuk umrah. Warga Saudi dan penduduk asing kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah di Masjidil Haram dengan kapasitas 30 persen atau 6.000 orang per hari seperti terjadi mulai hari ini.
Dilansir dari laman Anadolu Agency, ibadah umrah kembali dibuka setelah enam bulan absen karena virus corona. Kementerian Haji dan Umrah lewat Twitter pun telah mengumumkan, gelombang pertama jamaah umrah tiba pada Ahad dini hari. Mereka juga mengikuti protokol kesehatan dari virus corona.
Tanpa memberikan detail lebih lanjut, kementerian membagikan foto para pengunjung yang memasuki Masjidil Haram di Makkah.
Sebelumnya, kantor berita resmi SPA melaporkan bahwa barikade yang ditempatkan di sekitar Ka'bah dan Hajar Aswad akan tetap di tempatnya, dan pengunjung dilarang menyentuhnya sebagai bagian dari tindakan pencegahan pada Covid-19.
Masjid al-Haram, tempat Ka'bah berada, akan didesinfeksi 10 kali sehari. Selain itu, ruang karantina sudah disiapkan untuk pengunjung yang menunjukkan gejala Covid-19.
Pada pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan secara bertahap akan mencabut larangan perjalanan terkait virus corona untuk umrah.
SPA menyatakan, jamaah lokal dan internasional yang datang untuk Umrah dan beribadah akan diterima mulai 1 November. Sementara Masjid al-Haram dan Al-Masjid al-Nabawi akan dibuka untuk ibadah dalam kapasitas penuh dengan mengambil langkah-langkah perlindungan Covid-19.
Di samping itu, adanya pandemi membuat haji tahun ini terbatas untuk mereka yang tinggal di Arab Saudi. Sementara jamaah haji dari luar negeri tidak diterima.