REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Lebih dari 500 karyawan telah direkrut untuk memandu jamaah umroh. Perekrutan dilakukan setelah Arab Saudi mencabut larangan sementara haji kecil karena penyebaran Covid-19.
Dilansir di Arab News, Sabtu (10/10), Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci telah mempekerjakan 531 karyawan. Mereka akan bekerja dalam tiga shift untuk menerima dan melayani 6.000 jamaah setiap hari.
Peziarah akan dilayani dari saat mereka tiba di Masjidil Haram hingga mereka menyelesaikan ritual ibadah. "Kehadiran mereka untuk memastikan ibadah umrah dilakukan dengan cara yang aman," kata pihak Presidensi Umum Dua Masjid Suci.
Kepresidenan juga mengatakan, langkah-langkah kesehatan yang ketat telah diberlakukan untuk melindungi para peziarah. Selain itu, dengan aturan yang ada diharap membantu menghentikan penyebaran virus.
Sebelumnya diberitakan setidaknya 24.000 jamaah telah melakukan umroh sejak Masjidil Haram di Makkah dibuka kembali untuk jamaah. Selama hampir satu pekan, tidak ada kasus penyakit virus korona (Covid-19) yang dilaporkan.
Juru bicara kepresidenan, Hani Haider, menyebut rencana tindakan pencegahan umroh di tengah Covid-19 dilakukan berdasarkan perlindungan, sanitasi, manajemen keramaian dan peningkatan kesadaran.
"Kami telah menyiapkan empat tempat isolasi untuk jamaah dengan gejala yang mencurigakan. Namun, dugaan kasus Covid-19 belum dilaporkan," ujarnya dilansir di Nigerian Tribune.
Untuk memastikan jarak sosial, kepresidenan menetapkan jalur khusus bagi orang tua dan penyandang cacat. Jalur ini disiapkan untuk membantu mereka melakukan ritual umroh dengan aman dan nyaman.