REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain sebutan Ka'bah itu sendiri, Alquran menyebutkan dalam berbagai nama. Di antaranya, Baitullah (Rumah Allah).
Nama ini disebutkan dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 125:
وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail; ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang yang Thawaf, yang Iktikaf, yang Rukuk, dan yang Sujud’”.
Disebutkan juga dalam Alquran Surat Ibrahim Ayat 37 dan Al Hajj ayat 37. Al Qurthubi menegaskan bahwa menisbatkan rumah (Ka'bah) kepada Diri-Nya sendiri adalah dalam rangka mengaggungkan dan memuliakan-Nya, yaitu nisbatnya Makhluk kepada penciptanya.