IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pengembangan dan perluasan industri produk halal menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Pemerintah bertekad menjadikan Indonesia tidak lagi konsumen terbesar, tetapi produsen halal terbesar di dunia.
"Karena itu kita sudah memulainya dengan antara lain membangun kawasan industri halal (KIH), saat ini sedang diproses paling tidak ada delapan KIH di berbagai daerah," ujar Ma'ruf saat menghadiri Dies Natalis Universitas Diponegoro secara daring, Kamis (15/10).
Ma'ruf mengatakan, nantinya di kawasan industri halal tersebut layanan sertifikasi halal akan dilakukan secara satu atap atau one stop service. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, upaya ini kata Ma'ruf, momentum untuk membangun kekuatan dan kemandirian dalam negeri.
"Momentum ini juga harus kita manfaatkan untuk menjadikan Indonesia sebagai eksportir produk halal terbesar di dunia," katanya.
Selain itu, upaya lain dalam memperluas pengembangan produk halal dengan memperkuat industri-industri kecil yang selama ini telah menghasilkan produk-produk halal. Baik melalui penguatan ekosistemnya, pendanaan dan kelembagaannya.
Ma'ruf juga menilai titik sentral dari upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terletak pada pelaku usaha itu sendiri. Karena itu, ia menilai perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal diberbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian.
"Selain itu, perlu pula dibangun pusat-pusat bisnis syariah (Syaria Business Center) yang didukung oleh infrastruktur digital sebagai sarana interaksi antar pelaku bisnis syariah," ujarnya.