REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi mengizinkan masuk 15 ribu jamaah pada tahap kedua pembukaan umrah, Ahad (18/10). Selain itu otoritas ini juga mengizinkan 40 ribu jamaah boleh shalat di Masjidil Haram, Makkah.
Kegiatan oprasional di Masjidil Haram menerapkan protokol kesehatan ketat yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).
Penyelenggaraan ibadah umrah ditutup sejak 1 Maret setelah wabah Covid-19 menyebar di Saudi. Pada 4 Oktober Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi setuju umrah dibuka secara bertahap. Sebelum mengizinkan jamaah di luar Saudi, pada tahap pertama umrah hanya diperuntukan bagi warga Saudi dan ekspatriat. Keputusan mengizinkan jamaah di luar Arab Saudi itu diambil setelah meninjau situasi pandemi dan jumlah kasus di suluruh dunia.
Kementerian Haji Umrah telah meluncurkan aplikasi Eatmarna untuk calon jamaah. Pengguna harus memastikan mereka terdaftar di aplikasi Tawakkalna departemen kesehatan untuk mengizinkan pihak berwenang memeriksa status kesehatan mereka dan memenuhi syarat untuk melakukan Umrah.
Dikutip Arab News, seorang petugas di Kementerian Haji Umrah mengatakan, aplikasi Earmarna ini diluncurkan pada Selasa (13/10). Aplikasi ini bisa digunakan untuk izin berdoa di Masjid Haram, doa di raudhah dan bersalawat kepada nabi.