REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Maskapai penerbangan dan agen perjalanan pada Kamis lalu mengatakan, mereka telah diminta untuk menerapkan prosedur baru bagi pemegang visa kunjungan atau turis yang terbang ke Dubai dari lima negara. Itu disampaikan setelah ratusan penumpang yang terdampar di Bandara Internasional Dubai sejak Selasa diterbangkan kembali ke negara mereka.
Mereka mengatakan sesuai instruksi terbaru dari pihak berwenang, pemegang visa kunjungan dan turis dari Pakistan, India, Afghanistan, Nepal dan Bangladesh harus memiliki tiket pulang pergi yang valid untuk masuk ke Bandara Internasional Dubai (DXB) dan Bandara Internasional Al Maktoum (DWC).
Pelancong yang tidak mematuhi peraturan akan dikirim kembali ke tujuan yang sama di mana mereka berasal. Setelah itu, maskapai penerbangan India seperti Air India Express dan IndiGo mengeluarkan update perjalanan untuk penumpang India yang bepergian ke Dubai dengan visa turis atau kunjungan atau berencana untuk mendapatkan 'visa on arrival' di sini.
Sementara, Air India Express menyatakan bahwa semua pemegang visa turis atau kunjungan ke Dubai harus memiliki tiket pulang pergi yang sah agar dapat diterima untuk perjalanan. IndiGo mengatakan penumpang tersebut akan ditolak masuk dan akan dideportasi dengan biaya dan pengeluaran mereka sendiri jika tidak ada karcis pulang yang sah. Agen perjalanan mengatakan mereka juga telah diberitahu bahwa penumpang ini harus membawa minimal Dh 2.000. Namun, maskapai penerbangan belum mengumumkan hal ini hingga saat laporan ini diterbitkan.
Ratusan Orang India dan Pakistan Dideportasi
Sementara itu, perwakilan India dan Pakistan di Dubai mengkonfirmasi kepada Gulf News bahwa ratusan penumpang dari negara mereka, yang ditolak masuk karena tidak mematuhi peraturan untuk pemegang visa kunjungan atau turis diterbangkan kembali ke rumah, sementara beberapa lusinan orang diizinkan masuk.
"Dari 561 penumpang Pakistan yang terdampar, konsulat mengatur masuknya 23 penumpang ke UEA. Sisanya, 386 sudah dipulangkan dan 152 masih berada di bandara. Pemulangan mereka sedang diatur dalam berbagai penerbangan malam ini," kata juru bicara dari Konsulat Pakistan di Dubai, dilansir dari Gulf News, Ahad (18/10).
Dari sekitar 200 penumpang India yang terdampar di bandara, 120 diterbangkan kembali ke rumah, menurut Neeraj Agrawal, konsul Pers, Informasi dan Kebudayaan di Konsulat India di Dubai. "Lebih dari 30 telah dibebaskan untuk masuk. Sisanya akan dikirim kembali malam ini," jelasnya.
Sumber maskapai sebelumnya mengatakan bahwa ada ratusan penumpang dari berbagai negara, terutama dari negara-negara Asia dan Afrika pengirim tenaga kerja, yang ditolak masuk.
Direktorat Jenderal Urusan Kependudukan dan Orang Asing (GDRFA) di Dubai, yang telah mengkonfirmasi para pelancong dari Pakistan ditolak masuk di Bandara Internasional Dubai karena tidak memenuhi persyaratan masuk untuk visa turis, juga telah mengklarifikasi bahwa para pelancong ini tidak memiliki kartu yang valid, juga tidak memiliki pemesanan tiket pulang, seperti yang disyaratkan oleh peraturan imigrasi UEA. GDRFA juga mengatakan bahwa sebagian besar penumpang yang mematuhi aturan visa dan tiba di Bandara Internasional Dubai tidak mengalami penundaan saat masuk.
"Kami bersama mereka di bandara dan makanan disediakan. Konsul Jenderal kami juga bertemu dengan Kantor Luar Negeri UEA dan Ditjen Imigrasi," katanya.