REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Arab Saudi melanjutkan tahap kedua umroh, Ahad (18/10). Tahap ini merupakan bagian dari dibukanya kembali ibadah secara bertahap, setelah tujuh bulan setelah ditangguhkan.
Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diharapkan menerima 220.000 jamaah yang melakukan ritual umroh dan 560.000 jamaah sholat.
Fase kedua ini rencananya berlangsung selama 14 hari. Di posisi ini, warga dan penduduk di Kerajaan dapat melakukan Umroh di Masjidil Haram dengan kapasitas 75 persen dari normal, atau sekitar 15.000 jamaah umrah dan 40.000 jamaah sholat per hari.
Pelaksanaan ibadah, baik umroh maupun shalat berjamaah dilakukan di tengah langkah-langkah jarak sosial ketat, yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus Covid-19.
Dilansir di Asharq Al-Awsat, Senin (19/10), Kerajaan mengizinkan warga maupun penduduk mulai melakukan umrah pada 4 Oktober. Kala itu, kapasitas yang diizinkan 30 persen, atau 6.000 jamaah per hari. Rencananya Saudu akan membuka umrah untuk Muslim dari luar negeri mulai 1 November.
Presidensi Umum menghimbau semua jamaah maupun peziarah untuk mematuhi aturan waktu yang ditentukan, sesuai dengan izin yang mereka dapat. Segala tindakan pencegahan, termasuk pemakaian masker dan membersihkan tangan secara teratur, juga harus ditepati.
Kementerian Kesehatan mengumumkan 433 kasus virus korona baru selama 24 jam terakhir, Jumat (16/10) lalu. Penghitungan infeksi meningkat menjadi 341.495 kasus, dengan 8.556 kasus aktif yang menjalani perawatan, 835 di antaranya adalah kasus kritis.
468 orang yang sebelumnya dinyatakan positif terkena virus telah pulih. Total pemulihan kini menjadi 327.795 orang.
Kementerian juga menjelaskan, 43 persen kasus merupakan perempuan dan 57 persen sisanya laki-laki. Anak-anak yang terpapar virus sebanyak 10 persen, dewasa 86 persen dan lansia empat persen.