IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan proses penggabungan atau merger bank syariah BUMN secara teknis akan segera dimulai. Hal ini ditandai dengan telah ditandatangani Conditional Merger Agreement (CMA) beberapa hari lalu dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dengan ditandatanganinya CMA ini, maka proses penggabungan secara teknis akan segera dimulai. Diharapkan Bank Syariah baru ini akan beroperasi penuh pada Februari 2021," ujar Ma'ruf saat menghadiri acara Best Syariah 2020 melalui virtual, Selasa (20/10)
Ia mengatakan, dengan merger ketiga Bank Syariah tersebut, nantinya total aset yang dimiliki besarnya sekitar Rp 225 triliun dengan 1.200 kantor cabang di seluruh pelosok tanah air. Sehingga, kata Ma'ruf, pada tahun 2025 asetnya akan mencapai Rp 390 triliun dan diyakini mampu bersaing secara kompetitif di tingkat nasional, regional, maupun global.
"Bank Syariah baru ini diharapkan akan memiliki kemampuan yang besar dalam menciptakan peluang bisnisnya, dan menjadi pemain penting dalam sukuk global, serta berpotensi menjadi 10 Bank Syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar," kata Ma'ruf.
Ma'ruf memastikan, penggabungan bank Syariah yang dimiliki oleh HIMBARA yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah tidak akan berpengaruh pada tenaga kerja.
"Penggabungan ini direncanakan tanpa adanya pemutusan hubungan kerja bagi karyawan dari ketiga bank tersebut," ungkap Ma'ruf.