IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Emirates Islamic Bank di Uni Emirat Arab (UEA) melaporkan kerugian bersih sebesar 311 juta dirham atau sekitar Rp 1,2 triliun selama sembilan bulan pertama 2020. Kerugian diakibatkan peningkatan berkelanjutan tunjangan penurunan nilai.
Bank Emirates Islamic merupakan salah satu lembaga keuangan Islam terbesar di UEA. Perusahaan mengatakan neracanya tetap sehat dengan cakupan, likuiditas, dan rasio permodalan yang kuat. Total aset bank naik delapan persen menjadi 70,1 miliar dirham. Sementara pembiayaan dan piutang investasi melonjak 9,0 persen menjadi 41 miliar dirham.
Rekening nasabah naik satu persen menjadi 45,9 miliar dirham dan saldo rekening giro dan tabungan naik 11 persen. Total pendapatan bank turun 23 persen menjadi 1,6 miliar dirham setiap tahunnya.
Bank mempertahankan rasio modal (Tier 1) sebesar 18 persen dan rasio kecukupan modal pada 19,2 selama sembilan bulan. Direktur Eksekutif Emirates Islamic, Salah Mohammed Amin mengatakan hasil selama sembilan bulan pertama adalah konsekuensi dari tantangan yang dihadapi. Sebab, pandemi membuatnya untuk melakukan pendekatan yang bijaksana dan hati-hati.
“Dengan membukanya kembali perekonomian menyusul kekacauan mendadak pada kuartal kedua, kami menyaksikan aktivitas bisnis meningkat signifikan,” kata Amin, dilansir Khaleej Times, Kamis (22/10).
Dia menambahkan bank telah membantu lebih dari 39.600 nasabah dengan penangguhan angsuran hingga senilai 2,2 miliar dirham. Pada September, bank berhasil menerbitkan sukuk lima tahun senilai 500 juta dolar Amerika dari Program Penerbitan Sertifikat senilai 2,5 miliar dirham.
"Investor menunjukkan minat kuat yang menghasilkan buku pesanan sebesar 1,2 miliar dolar AS. Ini merupakan 2,4 kali kelebihan permintaan dengan tingkat keuntungan 1,827 persen yang terendah dicapai oleh bank UEA dalam 10 tahun terakhir," ujar dia.
https://www.khaleejtimes.com/business/local/emirates-islamic-records-dh311m--loss-in-9-months