IHRAM.CO.ID, TEHERAN - Iran dan Turki menunjukkan hubungan semakin hangat di tengah sejumlah perbedaan sikap politik regionalnya. Beberapa waktu lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara dengan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, menekankan pentingnya hubungan perdagangan, perbankan, dan aiansi strategis lainnya dengan Turki.
Rouhani, merujuk pada kerja sama dewan tertinggi Iran-Turki, mengatakan hubungan antara kedua negara adalah model bagi tetangga lainnya.
Dia mencontohkan dampak negatif sanksi AS dan merebaknya virus corona pada hubungan ekonomi. Iran mengungkapkan harapan untuk mengembangkan hubungan perdagangan dengan meningkatkan transit dan jumlah penerbangan dengan Turki.
Soal politik dan ancaman terorisme juga mereka bicarakann. Presiden Iran menekankan kelompok teroris dapat menjadi bahaya besar bagi kawasan.
Presiden Rouhani menyatakan kesiapan Iran untuk bekerja sama dengan Turki dalam memerangi COVID-19.
Merujuk pada krisis Nagorno-Karabakh dan pentingnya menjaga keamanan kota-kota perbatasan Iran, dia mengatakan sikap Iran jelas dan perang bukanlah solusi tapi harus melalui negosiasi.
"Saya yakin Iran dan Turki sebagai dua negara kuat di kawasan dan juga Rusia dapat membantu membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan," tambah Presiden Rouhani.
Presiden Iran menunjuk kerja sama Iran, Turki dan Rusia untuk menyelesaikan masalah Suriah dalam kerangka Astana. Ia berharap kerja sama ini dapat mengakhiri terorisme di kawasan dan menjaga keutuhan wilayah Suriah.
Presiden Erdogan mengungkapkan pengembangan hubungan kedua negara dalam rangka pelaksanaan kesepakatan dewan kerja sama tertinggi. Turki akan terus mendukung Iran melawan sanksi sepihak AS.
Presiden Turki menyebut kerja sama Turki-Iran dalam memerangi terorisme sebagai faktor penting dalam membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Dia berharap kerja sama antara Iran dan Turki akan menghasilkan penyelesaian krisis Nagorno-Karabakh melalui negosiasi.