IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia tidak memungkinkan media yang akan menerbitkan karikatur yang sifatnya ofensif atau menyerang tentang Islam. Ia mengklaim bahwa keberadaan media semacam Charlie Hebdo di Prancis sama sekali tidak mungkin ada di Rusia, termasuk dari segi peraturan perundang-undangan saat ini.
"Rusia sebagian adalah negara Muslim, di sana terdapat hingga 20 juta Muslim di Rusia, dan di Rusia, tentu saja, agama fundamental adalah Kristen, yang paling utama adalah ada orang Kristen yang tinggal di sini, keunikan negara kami terletak pada sifatnya yang multi-etnis dan multi-agama, dan semua agama hidup dengan menghormati satu sama lain," kata Peskov, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (30/10).
Pernyataan Peskov ini muncul setelah skandal yang diprovokasi oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun tentang Nabi Muhammad. Hal itu kian memanas setelah seorang guru di Prancis dibunuh oleh seorang remaja ekstremis lantaran guru tersebut mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas kepada murid-muridnya.
Prancis kemudian bersikap lebih keras terhadap Islam dan Muslim di sana. Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron justru mendukung tampilan karikatur Nabi Muhammad di kantor-kantor pemerintahan.
Publikasi kartun Nabi Muhammad itu memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh dunia. Selain itu, muncul kampanye untuk memboikot produk Prancis, terlebih dari dunia Muslim.