IHRAM.CO.ID, LONDON -- Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dapat memberikan hasil dari percobaan tahap akhir sebelum akhir tahun. Namun, kepala peneliti percobaan untuk vaksin itu, Rabu (4/11) mengatakan belum jelas apakah hasil tersebut akan dikeluarkan sebelum hari Natal.
"Saya optimistis kami dapat mencapai titik itu sebelum akhir tahun ini," kata Kepala Peneliti Uji Coba Vaksin Oxford Andrew Pollard terkait memberikan hasil percobaan tahun ini.
Pollard mengatakan hasil apakah vaksin tersebut efektif atau tidak kemungkinan akan dapat diketahui tahun ini, dan setelah itu, data akan ditinjau kembali dengan teliti oleh para pengawas. Setelah itu, keputusan politik akan dibuat terkait siapa yang akan mendapatkan vaksin tersebut.
"Bagian kami - kami semakin dekat ke sana namun belum sampai ke titik itu," kata Pollard yang merupakan direktur Oxford Vaccine Group.
Ketika ditanya apakah dia memperkirakan vaksin akan mulai didistribusikan sebelum hari Natal, dia mengatakan "ada peluang kecil untuk itu memungkinkan tetapi saya tidak tahu."
"Uji coba kami hanyalah satu dari banyak yang dilakukan di berbagai belahan dunia, yang sebagian mungkin akan memberikan laporan sebelum akhir tahun, jadi langkah-langkah tersebut perlu terjadi untuk berbagai produk yang berbeda," katanya.
Vaksin Oxford/AstraZeneca diperkirakan akan menjadi salah satu vaksin dari perusahaan farmasi besar pertama yang diajukan untuk persetujuan regulasi, di samping kandidat dari Pfizer dan BioNTech. Vaksin yang berhasil dipandang sebagai capaian yang signifikan dalam pertempuran melawan virus corona jenis baru, yang telah menewaskan lebih dari 1,2 juta orang, menutup sebagian besar ekonomi global, dan menjungkirbalikkan kehidupan normal bagi miliaran orang.
Jika berhasil, vaksin akan memungkinkan dunia untuk kembali ke spektrum normalitas usai kekacauan akibat pandemi. Pollard mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menetapkan standar untuk vaksin menjadi setidaknya 50 persen efektif, tingkat yang akan membawa dampak perubahan terhadap pandemi.
"Tetapi untuk dapat secara ilmiah menguji 50 persen jauh lebih sulit, Anda membutuhkan lebih banyak kasus yang terjadi dalam uji coba," katanya. "Jadi saya pikir kita semua berharap vaksin akan lebih efektif daripada angka itu, yang berarti kita akan mendapat jawaban lebih cepat."
"Tingkat kemanjuran yang sebenarnya tidak diketahui saat ini - tidak ada seorang pun yang mengabaikan uji coba mereka dan melihat datanya sejauh ini."