IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Otoritas Uni Emirates Arab (UEA) telah mengumumkan pedoman bagi warga negara dan pemukim yang berencana melakukan umroh. Mengingat pembatasan pandemi dan tindakan pencegahan yang berlaku, semua umat Muslim yang bepergian ke Arab Saudi harus mematuhi pedoman ini.

Dilansir di Gulf News, Rabu (11/11), dalam pedoman tersebut ditetapkan hanya Muslim yang berusia 18 hingga 50 tahun, sesuai ketentuan Saudi, yang diizinkan melakukan umroh.

Tidak hanya itu, semua peziarah juga diwajibkan melakukan tes PCR, dengan hasil tes negatif. Tes dilakukan maksimal 72 jam sebelum keberangkatan dari UEA.

Sebelum berangkat, semua jamaah harus memiliki reservasi atau pemesanan daring untuk menunaikan umroh. Pemesanan izin ini bisa dilakukan melalui aplikasi 'Eatmarna' yang dirilis oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi.

Selain wajib mengisi formulir yang ada di aplikasi 'Eatmarna', jamaah umroh juga harus mengunduh aplikasi 'Tawakkalna' sebelum tiba di Arab Saudi. Aplikasi ini merupakan milik Kementerian Kesehatan Saudi, yang berfungsi untuk memantau kondisi kesehatan jamaah.

Terkait karantina dan transportasi, semua wisatawan harus menjalani karantina selama tiga hari setelah kedatangannya di Saudi. Setiap peziarah wajib melakukan pemesanan yang telah dikonfirmasi di hotel untuk periode ini.

Peziarah dari UEA dan negara lain juga harus memiliki pengaturan yang telah dikonfirmasi untuk transportasi ke hotel. Asuransi kesehatan yang komprehensif juga diamanatkan telah dimiliki jamaah.

Terakhir, dalam pedoman tersebut dikatakan sebelum melakukan perjalanan, penduduk UEA memerlukan visa umroh yang dikeluarkan oleh kedutaan Saudi di UEA.

https://gulfnews.com/uae/uae-umrah-guidelines-for-residents-citizens-1.1605073480476

Ikuti Whatsapp Channel Republika