IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Panasehat Asosiasi Penyelenggara Haji, Umrah dan In-Bound Indonesia (Asphurindo), KH. Hafidz Taftazani mengatakan, travel haji dan umroh menjadi perusahaan yang paling terdampak di masa pandemi Covid-19 ini.
“Ini adalah salah satu kelompok biro perjalanan yang paling terdampak karena ekses corona,” ujar Kiai Hafidz saat dihubungi, Kamis (19/11).
Dia menjelaskan, usaha yang bergerak di sektor perdagangan atau pariwisata saat ini sudah mulai bergerak kembali. Sementara, kata dia, penyelenggaraan ibadah haji dan umroh masih tertunda sejak adanya Covid-19.
“Artinya, sesuatu yang mestinya bisa dinikmati sekarang kita harus menunggu satu tahun lagi, itu pun kalau nanti nggak ada masalah. Mudah-mudahan saja nanti bisa berjalan seperti sedia kala,” ucapnya.
Dia menjelaskan, selama pandemi Covid-19 ini tidak ada yang memikirkan para penyelenggara haji dan umroh secara serius. Menurut dia, sangat sedikit sumbangan yang diberikan kepada para karyawan travel haji dan umroh. Sementara, perusahaan sudah mulai kewalahan karena tidak adanya jamaah yang berangkat haji dan umroh.
“Pokoknya tidak ada yang memikirkan tentang sumbangan-sumbangan yang perlu kita berikan kepada staf penyelenggara haji yang memang sebetulnya satu tahun ini sudah sangat menipis,” katanya.
Untuk menghidupi karyawannya, travel haji masih harus menunggu waktu pelaksanaan ibadah haji 2021 atau setelah pemerintah Arab Saudi mengizinkan umat Islam masuk ke Makkah lagi.
“Untuk menunggu hajji yang akan datang lagi masih harus menunggu sampai Agustus, masih sekitar 10 bulan lagi,” ujarnya.