IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Beda dengan Leonel Messi yang memilih mendukung Israel, Maradona malah secara terbuka mendukung Palestina. Dan itu masuk akal, sebab selama hidupnya Maradona adalah aktivis politik anti penjajahan.
Maradona memang dikenal sangat dekat dengan tokoh yang dianggap beraliran sosialis atau kiri di Amerika Latin. Ini misalnya akrab dengan mendiang pemimpin Venezuela Hugo Chavez, mendiang Presiden Kuba Fidel Castro, dan Evo Morales dari Bolivia
Pesepak bola Argentina, yang meninggal pada usia 60 tahun itu dengan bangga menyatakan dukungannya untuk Palestina dalam beberapa kesempatan. Sikap ini tentu saja membuat penggila bola dan rakyat Palestina semakin jatuh hati kepadanya. Mereka bangga atas dukungan vokalnya untuk perjuangan Palestina.
Sebagai akitvis sayap kiri Maradona terlihat lebih dari satu kali menemani Chavez, mengenakan kemeja anti-George Bush. Dia juga dengan tidak menyesal mendukung Palestina, bahkan setelah gantung sepatu.
Atas keteguhan hatinya, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri men-tweet belasungkawa kepada keluarga dan penggemar Maradona di seluruh dunia. “Kami sangat sedih atas kematian salah satu pesepak bola terhebat, 'Maradona', yang dikenal atas dukungannya pada #Palestine,” tulisnya.
Pada 2012, Maradona menyebut dirinya sebagai penggemar nomor satu rakyat Palestina. “Saya menghormati mereka dan bersimpati dengan mereka,” katanya dilansir dari laman Al Jazeera. "Saya mendukung Palestina tanpa rasa takut," kata Maradona.
Dua tahun kemudian, selama serangan musim panas Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Dan sedikitnya menewaskan 3.000 warga Palestina, Maradona mengungkapkan kemarahannya dan mengkritik Israel. "Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina sangat memalukan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Setahun kemudian, beredar kabar bahwa Maradona sedang bernegosiasi dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina atas kemungkinan melatih tim nasional Palestina selama Piala Asia AFC 2015.
Keterangan foto: Maradona bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbad pada Juli 2018.
Pada Juli 2018, dia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan singkat di Moskow, Rusia. Sekali lagi, menegaskan dukungannya yang sudah lama untuk Palestina. "Dalam hati saya, saya orang Palestina," katanya kepada Abbas sambil memeluknya dalam klip yang diunggah di halaman Instagram-nya.
Pada tahun yang sama, Maradona mengungkapkan pendapatnya tentang peran Amerika Serikat di Suriah, yang berada di tahun ketujuh perang saudara ketika Presiden Bashar al-Assad mengonsolidasikan kendalinya atas sebagian besar negara.
“Anda tidak perlu kuliah untuk mengetahui bahwa Amerika Serikat ingin menghapus Suriah dari keberadaannya,” kata dia.