Jumat 04 Dec 2020 09:15 WIB

Taiwan dan Brunei Tandatangani MoU Promosikan Ekonomi Halal

Kerja sama itu dalam industri halal dan mengurangi hambatan teknis perdagangan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Masjid Brunei Darussalam
Masjid Brunei Darussalam

IHRAM.CO.ID, TAIPEI - Taiwan dan Brunei telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mempromosikan ekonomi halal antara kedua belah pihak. Dokumen yang bertajuk MoU Pengembangan dan Perdagangan Produk Kepatuhan Syariah tersebut ditandatangani sehari sebelumnya oleh Ketua Dewan Bisnis BIMP-EAGA Brunei Darussalam (BD BEBC), Pengiran Haris Duraman, disaksikan oleh perwakilan Taiwan untuk Brunei, Andrew Lee.

Nota kesepahaman ini rencananya akan dikirim kembali ke Taipei untuk ditandatangani oleh pejabat terkait di Dewan Pengembangan Perdagangan Eksternal Taiwan (TAITRA).

Dilansir di Focus Taiwan, Kamis (4/12), BIMP-EAGA mengacu pada Area Pertumbuhan ASEAN Timur Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia- Filipina, yang mencakup populasi 80 juta. Lembaga ini diluncurkan pada tahun 1994 di Kota Davao Filipina untuk mempromosikan kerjasama ekonomi subregional.

Andrew Lee mengatakan nota kesepahaman tersebut merupakan hasil dari 10 bulan diskusi yang diprakarsai oleh Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei di Brunei dan BD BEBC.

"Ini akan berfungsi sebagai katalis dan platform untuk konektivitas dan kerja sama, dan untuk mengeksplorasi peluang dalam menciptakan rantai pasokan baru yang menghubungkan Taiwan dan Brunei serta pasar Muslim global," kata Lee.

Adapun kerja sama tersebut bertujuan untuk mendorong kerja sama dalam industri halal dan mengurangi hambatan teknis perdagangan. Tak hanya itu, kerja sama diharap dapat memfasilitasi hubungan bilateral antara Taiwan dan Brunei, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan ekspor halal dan program promosi.

MoU ini juga berfokus pada peluang investasi dalam ekonomi halal. Lee menambahkan, ada kemungkinan usaha patungan dalam rantai nilai halal antara Taiwan dan Brunei.

Brunei saat ini dinilai berada pada posisi yang tepat untuk menjembatani kesenjangan antara Eropa, Timur Tengah, Amerika Selatan dan Taiwan dalam industri halal. Brunei merupakan pendorong ekonomi global yang mencakup 1,9 miliar populasi Muslim.

Berbagai makanan bersertifikat halal Taiwan ditampilkan di luar tempat penandatanganan MoU, sebagai bagian dari upaya kantor perwakilan menunjukkan upaya negara menjelajah pasar makanan halal global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement