IHRAM.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Realisasi kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru 2021 di seluruh objek wisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hanya mencapai 159.633 wisatawan atau sekitar 77,79 persen dari target yang tetapkan sebanyak 204.822 wisatawan.
"Ada beberapa faktor penyebab target meleset dari target, mulai dari penutupan destinasi wisata saat malam tahun baru hingga syarat keberadaan surat keterangan non-reaktif rapid antigen test," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Rabu (6/1).
Meski libur natal dan tahun baru, jumlah wisatawannya tidak sesuai target, namun mampu menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp1,25 miliar. Sehingga total pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata sepanjang 2020 ini mencapai Rp14,3 miliar atau mencapai 102 persen dari target PAD sebesar Rp13,9 miliar, setelah mengalami perubahan karena pandemi.
"Selama 2020 ini, angka kunjungan wisata di Gunung Kidul mencapai 1.853.223 pengunjung. Jumlah ini sudah termasuk angka kunjungan saat libur natal dan tahun baru," katanya.
Berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) di destinasi wisata, Harry mengatakan sebagian besar pengunjung sudah memahami aturan tersebut. Hanya segelintir saja yang menurutnya belum patuh.
Pada 2021 ini, Dinas Pariwisata Gunung Kidul menutup objek wisata setiap Jumat untuk menata dan mengevaluasi penerapan protokol kesehatan. Sehingga, objek wisata semakin ramah terhadap wisatawan pada masa pandemi COVID-19.
"Setiap Jumat, seluruh objek wisata di Gunung Kidul ditutup untuk dilakukan sterilisasi supaya aman bagi wisatawan dari COVID-19," katanya.
Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan masih tetap ada wisatawan yang membandel tidak mematuhi prokes. "Rata-rata tidak menggunakan masker atau tidak menggunakannya dengan benar," kata Surisdiyanto.
Ia mengatakan pelanggaran paling banyak di kawasan Pantai Indrayanti hingga Pantai Gesing yang mencapai ratusan. Namun menurutnya kunjungan pantai kali ini cenderung lebih sedikit.
"Kalau dibanding tahun sebelumnya, jumlah pengunjung di kawasan pantai kali ini terasa lebih sepi. Kita berharap pandemi COVID-19 segera dapat diatasi, sehingga sektor pariwisata dapat segera pulih kembali," katanya.