Jumat 08 Jan 2021 21:51 WIB

Ekowisata Jembatan Roller Coaster Banjarmasin Dijaga Ketat

Pembuatan pos jaga dilakukan agar tidak ada lagi warga luar daerah datang.

Pengunjung melintas di jembatan Antasan Bromo, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (4/1/2021). Pemerintah Kota Banjarmasin meresmikan kawasan ekowisata Jembatan Antasan Bromo dengan panjang 168 meter dan lebar dua meter, selain berfungsi sebagai infrastruktur penghubung antar kampung tersebut juga menjadi salah satu ikon Kota dan tempat wisata baru Kota Banjarmasin.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Pengunjung melintas di jembatan Antasan Bromo, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (4/1/2021). Pemerintah Kota Banjarmasin meresmikan kawasan ekowisata Jembatan Antasan Bromo dengan panjang 168 meter dan lebar dua meter, selain berfungsi sebagai infrastruktur penghubung antar kampung tersebut juga menjadi salah satu ikon Kota dan tempat wisata baru Kota Banjarmasin.

IHRAM.CO.ID,BANJARMASIN -- Wilayah ekowisata Jembatan Antasan Pulau Bromo Banjarmasin yang juga disebut jembatan roller coaster terpaksa dijaga ketat tim pengelola dibantu anggota polisi dan TNI, setelah dinyatakan ditutup hingga Maret 2021 untuk wisata.

Pos penjagaan pun tidak hanya didirikan di wilayah jembatan yang baru diresmikan pada 4 Januari 2021, namun juga di pintu masuk ke wilayah Mantuil Banjarmasin Selatan, sekitar 1 kilometer menuju jembatan tersebut.

Pjs Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Mukhyar didampingi Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan Ir Doyo Pudjadi dan Plt Kepala Dinas Perhubungan Endri, MAP memantau penjagaan jembatan tersebut, Jumat (8/1).

Menurut Pjs Sekdakot Banjarmasin Mukhyar, pembuatan pos jaga tersebut dilakukan agar tidak ada lagi warga luar daerah datang dan berkunjung ke jembatan tersebut. Hal ini semata-mata, kata dia, guna memutus dan mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.

"Karena kalau tidak dijaga ketat seperti ini, masyarakat terus berdatangan ingin liat jembatan ini. Padahal kita minta sabar dulu, sebab masih pandemi COVID-19, khawatir terjadi kerumunan," ujar Mukhyar.

Sebagaimana fungsinya, kata dia, pos penjagaan tersebut sebagai filter atau penyaring bagi warga yang melintas. Dengan demikian petugas akan mudah mengenali siapa saja yang datang untuk berkunjung dan siapa saja yang merupakan warga asli setempat.

"Kita harap semua masyarakat untuk memaklumi kondisi sekarang ini, semua harus waspada, taati protokol kesehatan demi keselamatan bersama. Jika pandemi COVID-19 ini berakhir, semua bisa berwisata ke sana," ujarnya.

Jembatan Antasan Pulau Bromo Mantuil yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp40 miliar pada 2020 tersebut menarik perhatian karena jembatan tersebut unik dengan bertipe gantung dan lebarnya hanya 2,15 meter, serta panjang bentang utama 100 meter.

Keunikan salah satunya arena jembatan dengan tinggi sekitar 15 meter dari permukaan air sungai itu, memiliki jalan naik dan turunnya berputar seperti lingkaran, disebutkan seperti permainan pemacu adrenalin, roller coaster.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement