Ia mengatakan Gunung Kidul sebagai kawasan karst atau kapur memiliki potensi kekurangan air setiap tahunnya. Sehingga perlu adanya optimalisasi potensi dan pemanfaatan teknologi. Sumber air di wilayah ini juga terbatas di wilayah tengah dan pantai. Apalagi ditambah belum adanya peta aliran sungai, mengingat banyak sungai bawah tanah di Gunung Kidul.
"Kondisi itu membuat biaya operasional jadi tinggi, tapi kapasitas produksi air bersihnya tergolong kecil. Untuk itu, kami akan mengoptimalkan sumber mata air yang sudah ada untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," katanya.
Sementara itu, Anggota Badan Pengawas PDAM Tirta Handayani Bambang Riyanto mengatakan untuk memaksimalkan sumber dan mengoptimalkan layanan perlu ada strategi dan sinergi yang baik dengan berbagai pihak.
"Kami berharap ada lebih banyak kerja sama dengan berbagai pihak. Hal itu diperlukan demi memaksimalkan sumber dan mengoptimalkan layanan," katanya.