IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Konsul Jenderal (Konsul) RI Jeddah Eko Hartono mengatakan tidak ada pembicaraan dari Pemerintah Arab Saudi untuk melarang sementara warga Indonesia masuk negaranya. Demi menghindari penyebaran Covid-19 ada 20 negara yang dilarang masuk Arab Saudi.
"Tida ada. Mereka biasanya langsung keluarkan pengumuman," kata Eko kepada Republika belum lama ini.
Eko mengatakan, sejak diberlakukan larangan masuk tanggal 3 Februari masih ada jamaah yang masih berada di Arab Saudi. Mereka akan kembali ke Indonesia sesuai jadwal kepulangan.
"Sampai dengan kemrin 4 Februari tercatat masih ada 480 jamaah umroh yang masih di Saudi," katanya.
Eko memastikan, KJRI akan koordinasi dengan muassasah, instansi di Saudi dan Airlines agar kepulangan mereka berjalan lancar. Maskapai menjadi salah satu kompenen pendukung keberangkatan dan kepulangan jamaah untuk itu perlu dikoordinasikan.
Menurutnya, belum jelas umrah akan dapat diselenggarakan kembali. Sampai saati ini belum ada tanda-tanda larangan masuk terhadap 20 negara dicabut.
"Belum jelas sampai kapan kebijakan tersebu akan berlangsung, kami harap bisa segera dicabut," katanya.
Eko mengataka, berdasar pengalaman, biasanya penangguhan tersebut berlangsung sekitar dia minggu. Dan tentunya semua itu tergantung perkembangan penangangan Covid-19 di Saudi dan negara yang dilarang.
Seperti diketahu Arab Saudi pada tanggal 3 Februari pukul 21.00 waktu setempat, resmi melarang 20 negara masuk negaranya. Larangan ini tidak termasuk diplomat, warga Saudi, Tenaga Kesehatan dan keluarganya.
"Penangguhan tersebut tentu berdampak kepad jamaah umrah kita, baik yang sedang di Saudi maupun yang baru akan berangkat," katanya.