Kamis 18 Feb 2021 05:10 WIB

Wisata Halal Para Milenial, Lebih dari Sekedar Melancong

Wisatawan Muslim milenial semakin ingin dapat mengakses pengalaman yang lebih berbeda

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Teluk Obhur, salah satu kawasan wisata di Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Saudi Gazette
Teluk Obhur, salah satu kawasan wisata di Jeddah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, LONDON--Wisata halal bagi Muslim disebut dapat mendorong pengembangan industri pariwisata yang bertanggung jawab saat dibuka pascapandemi nanti. Berbagai inovasi dan pengalaman yang sebelumnya terjadi membuktikan hal ini.

“Wisatawan Muslim milenial semakin ingin dapat mengakses pengalaman yang lebih berbeda dan keluar dari jalur yang sudah biasa. Mereka ingin melakukan ini (wisata) sambil berhubungan dengan komunitas lokal dan belajar lebih banyak tentang adat istiadat dan budaya mereka," kata Direktur pelaksana dan pendiri Panduan Perjalanan Halal, Soumaya Hamdi dilansir dari Alarabiya, Senin (8/2).

Hamdi mengaku memulai bisnisnya dengan hanya menawarkan informasi untuk pelancong Muslim, tetapi lambat laun konsepnya lebih luas. Ia menggabungkan kunjungan lokal ke situs warisan Islam dengan aktivitas petualangan dan pengalaman bersama komunitas setempat.

“Kami melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi para pelancong dan komunitas lokal yang mereka kunjungi.  Bagi banyak pelancong ini, jenis perjalanan ini bisa menjadi transformatif, ”katanya.

“Anda belajar banyak tentang diri Anda dengan belajar tentang bagaimana orang lain hidup.  Inilah yang diinginkan oleh para milenial, Gen-Z, dan mereka yang datang setelahnya," tambahnya.

Sebelum pandemi, katanya, perjalanan halal adalah pasar dengan pertumbuhan tercepat dalam ekonomi perjalanan global, dengan perkiraan nilai hampir Rp 2 triliun.

“Ini memiliki potensi ekonomi yang besar, tapi lebih dari itu.  Karena umat Islam cenderung memiliki pendekatan berbasis nilai terhadap produk dan layanan yang mereka gunakan, industri perjalanan halal memberikan peluang untuk memungkinkan pengembangan industri pariwisata yang bertanggung jawab setelah pandemi,” katanya.

“Ini bukan hanya tentang memberikan keuntungan kepada perusahaan atau objek wisata.  Ini tentang melakukannya dengan cara yang memastikan baik wisatawan maupun komunitas lokal mendapatkan keuntungan darinya.  Ini bertujuan untuk membuat hidup lebih baik secara keseluruhan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement