IHRAM.CO.ID, ABU DHABI – E-commerce yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA), Namshi diluncurkan di Qatar, lebih dari sebulan setelah hubungan diplomatik antara kedua negara Teluk dilanjutkan. Perusahaan tersebut mengatakan akan menjadi bisnis e-commerce pertama yang diluncurkan di Qatar setelah krisis Teluk.
Platform pakaian daring populer itu sudah menerima pesanan menjelang peluncurannya di bulan Februari. Hubungan antara Qatar dan UEA memburuk dengan cepat pada tahun 2017 ketika sebuah konsorsium negara-negara Teluk memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Doha karena merusak kepentingan keamanan di kawasan tersebut.
Menteri luar negeri Kuwait mengumumkan pada 5 Januari, Arab Saudi akan melanjutkan hubungan dengan Qatar. UEA mengumumkan akan melanjutkan hubungan perdagangan dua hari kemudian.
Pihak Namshi mengatakan bisnis telah berkembang pesat sejak dimulainya pandemi. Mereka melihat ada 50 persen peningkat dalam bisnis dan 30 persen peningkatan dalam pelanggan baru.
“Pembeli Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang sadar tren sangat dekat dengan hati kami. Kami akan terus berinvestasi dalam dukungan infrastruktur dan logistik untuk memaksimalkan kemampuan kami sebagai pengecer daring terkemuka di Timur Tengah,” kata Hadi Badri dari Namshi, dilansir Al Arabiya, Kamis (18/2).
Perusahaan yang berbasis di Dubai didirikan pada 2011. Pada tahun 2017, raksasa ritel Emaar Malls membeli 49 persen saham di Namshi seharga 151 juta dolar Amerika. Akibatnya, itu mendorong valuasinya yang mendekati 300 juta dolar Amerika. Pada 2019, Emaar Malls mengakuisisi 51 persen sisa perusahaan dan mengambil kepemilikan penuh.