REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Kondisi bangunan Museum Patiayam Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai banyak terjadi kerusakan, baik atap bangunan maupun tembok bangunannya, sehingga membutuhkan anggaran perbaikan yang memadai agar bisa digunakan untuk menyimpan berbagai koleksi museum.
"Sementara anggaran yang tersedia saat ini sangat kecil karena hanya mengandalkan anggaran untuk perawatan rutin yang nilainya berkisar Rp20-an juta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Kretek Kabupaten Kudus Kasman Sutiyono di Kudus, Kamis (4/3).
Ia mencatat anggaran yang tersedia untuk biaya operasional tiga tempat, yakni Museum Patiayam, Museum Kretek dan Taman Budaya selama setahun sebesar Rp500 juta. Jumlah anggaran sebesar itu, kata dia, juga digunakan untuk biaya operasional kantor dan lain-lain, termasuk untuk alokasi biaya perawatan rutin di tiga lokasi tersebut.
Terkait dengan sejumlah kerusakan yang terjadi pada bangunan Museum Patiayam, kata dia, belum bisa diperbaiki secepatnya karena masih menunggu kepastian anggarannya apakah ada refocusing atau tidak."Jika terkena refocusing, tentunya harus ada penyesuaian anggaran," ujarnya.
Sementara untuk gelontoran anggaran dari pusat sebesar Rp600 juta, kata dia, untuk kegiatan non fisik, berupa koleksi museum, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta publikasi masyarakat.
Keberadaan Museum Patiayam yang ada sekarang, bukanlah lahan sendiri melainkan menyewa lahan milik pemerintah desa setempat dengan biaya sewa yang setiap dua tahun sering kali mengalami kenaikan.
Luas bangunan museum yang ada sekarang juga kurang representatif karena hanya bisa menampilkan koleksi museum dengan jumlah yang sangat minim, sedangkan koleksi fosil purba yang dimiliki cukup banyak.
Berdasarkan data dari Museum Patiayam, jumlah fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mencapai ribuan fosil yang mayoritas merupakan hasil temuan warga. Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Ditemukan pula Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau chopper.