IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi sepakat memberikan tambahan kuota haji 10 ribu jamaah bagi Malaysia. Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, mengatakan dia membuat permintaan tersebut saat melakukan kunjungan kerja di Saudi.
Keputusan ini disampaikan selama audiensi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud, yang juga merupakan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan kerajaan, di Istana Al-Yamamah, Selasa (9/3) waktu Saudi.
"Ketika situasi haji kembali normal setelah pandemi Covid-19, kami akan mendapatkan kuota tambahan untuk jemaah haji kami," katanya dikutip di Malay Mail, Rabu (10/3).
Muhyiddin mengatakan Putra Mahkota memberikan jawaban dan jaminan yang sangat positif atas permintaan tersebut. Hal ini dikarenakan Arab Saudi selalu menyambut jamaah haji Malaysia yang dikenal berperilaku baik, disiplin dan tidak bermasalah.
Makkah dan Madinah juga disebut sedang mengalami pengembangan ekspansi saat ini. Perbaikan dan pengembangan terus dilakukan, untuk melayani lebih banyak jamaah di masa depan.
Menurut situs Tabungan Haji, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan kuota haji untuk setiap negara sebesar 0,1 persen dari total populasi. Kuota haji untuk Malaysia saat ini sebesar 31.600 jamaah.
Meski mendapat respon positif, Muhyiddin mengatakan warga Malaysia perlu bersabar untuk dapat melaksanakan haji. Jumlah jamaah haji yang diizinkan melakukan rukun Islam kelima tahun lalu sangat terbatas karena pandemi global Covid-19.
Selain hal ini, PM Malaysia juga mengatakan ada beberapa kabar baik lain yang keluar dari pertemuan tersebut. Malaysia dan Arab Saudi telah meresmikan inisiatif Layanan Perjalanan ke Makkah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman.
MoU ini nantinya akan memudahkan dan menyederhanakan proses pra-izin bagi jamaah haji dan umrah Malaysia.
Adapun beberapa pengaturan baru ini termasuk pengaturan selama di bandara, pemeriksaan visa dan paspor, prosedur bea cukai dan pengaturan logistik lainnya.
"Jamaah haji Malaysia tidak perlu lagi menunggu berjam-jam saat pemeriksaan imigrasi di negara ini. Bisa langsung ke bus yang sudah menunggu," katanya.