IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) resmi meluncurkan Pusat Antar Universitas (PAU) Wakaf secara virtual pada Kamis (18/3), dengan pusat acara berada di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dalam agenda ini juga digelar webinar bertajuk "Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Nasional di Bidang Wakaf".
Ketua BWI Prof Dr Ir Mohammad Nuh menyampaikan, setiap perguruan tinggi anggota PAU harus menjadi penggerak utama dalam peningkatan literasi dan kesadaran berwakaf dan wakaf uang. "Ujungnya kita ingin menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tidak tergantung," kata dia saat menyampaikan sambutan.
"Kalau bangsa ini tergantung, maka nanti akan dihargai, bukan dihormati. 'Berapa you, saya beli', karena tergantung pada orang lain. Maka harus kita naikkan bangsa ini umat ini, menjadi yang independen yang bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Kalau itu yang terjadi, maka umat ini bangsa ini akan disegani," jelasnya.
Puncaknya, Nuh mengatakan, adalah menjadikan bangsa ini interdependent. Bangsa yang tidak hanya mampu memenuhi diri sendiri, tetapi juga dibutuhkan oleh bangsa lain. "Kalau itu yang kita miliki maka Insya Allah bangsa Indonesia, organisasi kita, umat ini, akan disegani karena orang lain tergantung pada kita dan kita bisa memenuhi kebutuhan diri kita," ujarnya.
Nuh menambahkan, dengan wakaf, maka kelompok masyarakat yang selama ini tidak berdaya menjadi digdaya. "Kita ingin betul menjadikan orang lain bahagia dan itulah yang kita lakukan di dunia perwakafan. Memungkinkan yang tidak mungkin," tuturnya.
Nuh juga menjelaskan mengapa peluncuran PAU Wakaf diselenggarakan di universitas dan mengapa pengembangan wakaf perlu dimulai dari sana. Dia mengatakan, universitas adalah tempat yang sangat khusus. Tidak ada organisasi terbaik kecuali universitas. Universitas memiliki paling banyak orang-orang berpendidikan. Mulai dari S1, S2, S3, hingga profesor.
"Maka kita yakin dengan kompetensi dan kemampuan universitas. Karena kalau bukan kita, kalau bukan orang orang yang memang memiliki kompetensi dan dedikasi terbaik, siapa lagi yang akan membereskan urusan perwakafan," ujarnya.
Peluncuran PAU Wakaf ini, ucap Nuh, adalah upaya untuk mengkonsolidasikan sumber daya terbaik yang dimiliki bangsa ini untuk menghidup-hidupkan apa yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
Selain Nuh, agenda peluncuran virtual itu juga dihadiri beberapa narasumber webinar dari kalangan akademisi. Di antaranya, Wakil Rektor UPI Prof Bunyamin Maftuh, Dr Aas Nurasyiah dari UPI, dan Dr Irfan Syauqi Beik dari BWI.